Prof.Zamrun : Wisuda Bukanlah Akhir, Bekali Diri Jiwa Kreatif, Inovatif dan Adaptif
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Universitas Halu Oleo (UHO) kembali mewisuda generasi intelektual. Jumlahnya mencapai 1.716 orang yang berasal dari 15 fakultas, program pendidikan vokasi, dan program pascasarjana. Prosesi wisuda sarjana, magister dan doktoral digelar dalam rapat senat luar biasa UHO periode April-Juli 2022 di Sport Center UHO secara blendid (online dan offline), Kamis (28/7), kemarin.
Rektor UHO Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si., M.Si., M.Sc mengatakan wisuda bukanlah akhir untuk berhenti belajar. Namun sebaliknya, ilmu yang sudah didapatkan di kampus ini digunakan untuk kemaslahatan umat manusia dalam menyelesaikan permasalahan dan tantangan yang semakin komplek ke depan.
Rektor Prof. Zamrun berharap para wisudawan/wati sukses dalam mengarungi kehidupan. Untuk itu, dia meminta alumni mempersiapkan dan memantaskan diri sebelum kesempatan itu datang.
"Bekali diri dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang memadai, agar anda bisa lebih baik, selalu kreatif, inovatif dan adaptif terhadap pembaruan dan mampu menyesuaikan diri dari berbagai tantangan dan keadaan yang kurang mendukung," ujarnya Rektor UHO Prof. Zamrun dalam pidato sambutannya dalam rapat senat luar biasa, kemarin.
Bagi Rektor UHO Prof.Zamrun, belajar adalah sebuah peristiwa mental. Sebuah proses internal yang tidak hanya melibatkan hubungan stimulus dan respons. "Tapi lebih dari itu bahwa belajar merupakan aktivitas yang melibatkan kegiatan berpikir yang kompleks dan juga dorongan mental yang dikendalikan oleh otak dan ketulusan hati untuk diniatkan membantu sesama," ungkapnya.
Dalam wisuda kali ini, wisudawan/wati yang hadir secara tatap muka di ruangan Sport Center hanya wisudawan program doktor (S3) dan wisudawan lulusan terbaik masing-masing fakultas/program dan program studi (Prodi).Sedangkan wisudawan/wati lainnya bersama pendamping dan para undangan hadir melalui aplikasi zoom meeting dan live streaming Youtube di tempat masing-masing.
Sementara itu, Ketua Senat UHO Prof. Dr. La Niampe mengatakan, momentum wisuda akan menjadi hari yang dikenang dalam perjalanan hidup wisudawan/wati. “Yakni sebagai manusia terpelajar, dan menjadi tonggak sejarah,” ujarnya.
Prof.La Niampe menambahkan, pelaksanaan wisuda kali ini mulai dilonggarkan selama masa pandemi Covid-19 jika dibandingkan dengan wisuda-wisuda sebelumnya. Pelonggaran itu, kata dia ditandai dengan banyaknya jumlah undangan yang hadir. "Kami berharap pelaksanaan wisuda selanjutnya dapat dilakukan secara langsung, sebagaimana dilaksanakan sebelum adanya pandemi Covid-19," ungkapnya.
Sementara itu, salah satu wisudawan terbaik dari Jurusan Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) UHO, La Ode Muhammad Zulirfan mengatakan, wisuda merupakan akhir dari perjuangan setelah cukup lama bergelut dan berjuang dengan tugas akhir yang dilalui dalam proses kuliah. Tentunya dibarengi pengorbanan waktu, pikiran, tenaga dan biaya.
Menurut Zulirfan, sarjana sebagai agen perubahan di tengah-tengah masyarakat dapat membawa Indonesia dan Sultra ke arah perubahan yang lebih baik. “Kita harus terus belajar meski di luar kampus, agar bisa menjawab permasalahan yang ada dan bisa bermanfaat besar bagi masyarakat luas,” ujarnya. (rah/c)