OM-SPAN Tuntas, DAK Fisik Dimulai

  • Bagikan
Sunardin Dani

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Serapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Buton pada tahun 2022 ini, masih lambat hingga memasuki semester kedua. Anggaran yang terserap baru sekitar 30 persen. Itupun masih didominasi belanja rutin atau operasional. Sedangkan belanja modal baru belasan persen. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Sunardin Dani, mengatakan, rendahnya realisasi APBD awal semester dua ini dipengaruhi belanja modal yang baru 12 persen. Itu karena dana alokasi khusus (DAK) fisik yang dikelola belum diserap sama sekali. Hambatannya proses penginpunan online yang baru saja diselesaikan.

"Belanja modal ini kebanyakan anggaran DAK fisik. Memang belum ada yang diserap. Karena baru kita melakukan penginputan di OM-SPAN, kemarin. Jadi baru tuntas, masih proses permintaan," jelas Sunardin Dani, Rabu (27/7). Pengisian OM-SPAN (online monitoring sistem pelaksanaan anggaran negara), kata dia harus dilakukan dengan teliti. Tidak boleh ada yang terlewatkan, satu item pun. "Alhamdulillah tidak ada yang tertinggal, semua masuk untuk tahap pertama. Sehingga itu salah satu yang mempengaruhi kenapa serapan kita masih rendah. Alokasi anggaran Pemkab Buton yang lebih banyak bersumber dari DAK,” ujarnya.

Usai urusan OM-SPAM rampung, maka sejumlah kegiatan sudah berjalan. Sebab lelang dan tanda tangan kontrak telah selesai. DAK fisik kata dia, tersebar di sebagian besar OPD sehingga sangat memengaruhi serapan. "Serapan anggaran Organisasi Perangkat Daerah rata-rata masih kecil. Apalagi Dinas PU yang banyak pekerjaan fisiknya, pasti masih kecil," tandasnya. (c/lyn)

  • Bagikan