KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, kerap melakukan blusukan ke sejumlah area publik. Mulai dari pasar rakyat hingga tempat tongkrongan anak kuda seperti Warkop. Tujuannya untuk mendengar secara langsung keinginan dan keluhan mereka. Dari gaya memimpin seoerti itu, Monianse pun banyak menemukan ide dan gagasan baru. Salah satunya membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) kredit mikro. Lembaga itu berfungsi sebagai "Bank" bagi pelaku usaha yang membutuhkan modal dengan persyaratan lebih sederhana dibanding lembaga Perbankan.
"Kami masih menyusun konsepnya. Kita ingin masyarakat yang merasa tidak punya apa-apa untuk dijadikan jaminan di bank tetap punya solusi untuk memulai usaha. Nah kita siapkan di BLUD itu nantinya," kata Monianse, Rabu (27/7). Ia mengatakan, kebijakan pembentukan BLUD merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah dalam menyediakan kemudahan akses dan permodalan serta keuangan bagi pengusaha skala mikro dan masyarakat miskin.
Ia menjelaskan, pihaknya sementara menyusun kelengkapan persyaratan administrasi, teknis, substansif sebagai syarat pembentukan sebuah BLUD. "Kalau BLUD sudah terbentuk. Ada peluang kita dapat sokongan dana dari pusat, bisa kita akses untuk menjalankan usaha ini, modalnya bisa juga dari pemda," tambah Baubau-1 itu. Selain konsep administrasi, wali kota juga mengaku sudah memikirkan lokasi kantor pelayanan BLUD tersebut, yakni di jalan Moh. Husni Thamrin, Kelurahan Tomba, Kecamatan Wolio. Lokasi tersebut merupakan bangunan eks Kantor Dinas Pertanian, tepatnya depan SMAN 1 Baubau.
“Jadi bentuknya penyertaan modal, namun tidak dipisahkan. Kekayaan BLUD menjadi aset daerah,” sambungnya. Soal ambang batas pemberian modal dan agunan, Monianse belum penyebutkan. Hal itu masih dikonsep dan ditargetkan pada tahun 2023 sudah terbentuk. (c/mel/lyn)