Kemenag Dorong Peningkatan Kualitas Pesantren

  • Bagikan
Zainal Mustamin

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mendorong peningkatan kualitas madrasah dan pondok pesantren. Salah satu upaya itu, dalam menyambut tahun baru Islam 1443 Hijriah, Kemenag menggelar Porseni Pondok Pesantren Tingkat Daerah (Pospeda) Sultra. Kakanwil Kemenag Sultra, Zainal Mustamin mengatakan, pembukaan Pospeda akan digelar bersamaan dengan Kirab Tahun Baru Islam. Kirab ini nanti mengambil titik star di Kanwil Kemenag Sultra dan finish di Ponpes Darul Muhlisin. "Kemudian, dilanjutkan dengan pembukaan Pospeda," ujar Zainal Mustamin, kemarin.

Mantan Kepala Kemenag Kota Kendari ini menambahkan, kegiatan ini diharapkan bisa menumbuhkan semangat kompetisi diantara santri dan pesantren. Sehingga, bisa berimbas pada peningkatan kualitas. "Itu yang kita harapkan. Saya yakin, kegiatan ini bakal sukses. Sebagaimana kegiatan serupa sebelumnya," optimisnya.

Selain Pospeda, Kemenag juga menggelar Pekan Toleransi di tahun Toleransi 2022. Ini dalam rangka menyukseskan MTQ XXIX tingkat Sultra dan menyambut 77 tahun Indonesia merdeka. "Dalam Pekan Toleransi, kita akan mengadakan Etnoreligi Karnaval atau karnaval kebudayaan dan keagamaan yang akan melibatkan paguyuban, suku, budaya dan agama. Sekaligus dalam rangka memeriahkan MTQ tingkat Sultra," terangnya.

Dia melanjutkan, Etnoreligi Karnaval ini akan disupport FKUB bersama semua majelis-majelis agama dan paguyuban suku serta budaya yang ada di Kota Kendari. Nanti akan dilaksanakan secara serentak di 17 kab/kota se Sultra. Sekaligus dalam rangka menyemarakkan Hari Kemerdekaan RI ke 77. "Terima kasih atas dukungan pimpinan ormas menyambut tahun baru Islam dan Kemerdekaan RI ke 77. Karena selama ini, kita memiliki pandangan moderat kurang terlihat dipermukaan," ujarnya.

Sehingga, lanjut Kakanwil, mereka yang memiliki pandangan-pandangan yang tidak moderat merasa jauh lebih besar. Di mana, ini adalah ironi di negeri yang religi terjadi buly terhadap kelompok yang memiliki pandangan moderat. "Mereka yang memiliki pandangan moderat dengan jumlah sangat besar seperti buih di lautan, namun tidak kelihatan. Maka kita akan melakukan show of force bahwa pandangan moderat itu besar," pungkasnya. (b/m4)

  • Bagikan