KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) terus mendorong pengembangan wirausaha kampus. Beragam langkah telah dilakukan. Salah satunya, menggelar Kelompok Mentoring Bisnis (KMB) Lite, yang diinisiasi Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Kendari, bertempat di Gedung WTC Unsultra, Sabtu (23/7).
Rektor Unsultra Prof. Andi Bahrun mengatakan, KMB Lite sebagai sarana memotivasi mahasiswa dan civitas akademika berwirausaha. Hal ini sejalan dengan visi kampus menjadi insan produktif dan bermanfaat. "Saya terus mendorong supaya civitas akademika Unsultra dan mahasiwa mengembangkan jiwa enterpreneur. Bahkan, kalau perlu mahasiwa bergabung dengan Komunitas TDA Kendari. Ini sangat positif," ungkap Prof Andi Bahrun.
Di komunitas TDA, lanjut Prof Andi Bahrun, banyak nilai kebersamaan, berbagi, bermasyarakat dan berusaha. "Di sini, jiwa wirausaha akan terus diasah dan didorong agar terus meningkat," ujarnya.
Menurut akademisi UHO ini, giat itu juga sebagai bentuk support kepada mahasiswa, untuk membuka wawasan lebih luas terkait dunia usaha. Jadi, tak monoton hanya di kampus saja. Tapi mahasiswa juga harus lebih jeli melihat peluang di luar kampus. Apalagi, syarat peserta yang hadir dalam giat ini adalah mereka sudah punya usaha kecilkecilan atau memiliki rencana matang untuk membuka usaha. "Mereka mendapatkan inspirasi baru. Bahkan, saya tantang mereka agar tak hanya berhenti di sini saja. Harus terus berlanjut dan berkesinambungan , " harapnya.
Dirinya berpesan kepada mahasiswa Unsul t ra, bahwa dunia kerja bukan hanya untuk menjadi pegawai negeri. Tapi juga bisa menjadi wirausaha: membuka usaha, misalnya usaha kuliner. Sehingga, ketika lulus kuliah, bukanya mencari pekerjaan tapi membuka peluang usaha dan mempekerjakan orang banyak. "Potensi kuliner di Sultra sangat besar. Ini potensi. Kalau mereka bisa merintis usaha, maka kami akan membantu supaya bisa masuk di pasaran. Misalnya swalayan. Sehingga, mahasiswa tak hanya berorientasi menjadi PNS saja," jelasnya.
Prof Andi Bahrun meminta, mahasiwa tak hanya sekadar mengikuti kegiatan. Namun pengetahuan yang didapatkan dibarengi dengan tindakan nyata. "Ini semua demi mahasiswa, jadi saya dorong mereka untuk ikut. Usai kegiatan ini, mereka harus bisa memulai usaha," imbuhnya. (b/rah)