KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kebijakan Pj. Bupati Buton Tengah, Muhammad Yusup memprioritaskan pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tak hanya disambut hangat pelaku usaha. Apresiasi juga datang dari organisasi dan komunitas yang bergerak di dunia usaha. Salah satunya, Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC-HIPMI). Mengetahui komitmen Pj.Bupati itu, BPC HIPPMI Buton Tengah langsung melawat ke ruang kerja bupati, akhir Juni lalu.
Ketua BPC HIPPMI Buton Tengah, Zamrun La Uzhe memuji komitmen bupati. Menurutnya, pemimpin sejati adalah yang memikirkan rakyatnya hingga lapisan terbawah. Makanya, misi pemerintah daerah saat ini, telah seirama dengan misi HIPPMI. Olehnya itu, dia pun menegaskan komitmennya berkolaborasi. Terutama di sektor pengembangan UMKM. “Pak Pj. bupati punya misi luar biasa membangun ekonomi dari titik UMKM. Kami pun punya misi sama. Sehingga, kami tegaskan, BPC HIPPMI Buteng siap bersinergi, bekerja sama membangun daerah dari sektor UMKM,” tegas Zamrun.
Dukungan serupa juga datang dari kelompok anak muda, yang menyebut diri sebagai Pemuda Buton Tengah Creative (BTC). Mereka juga menemui Buteng-1 itu untuk menegaskan dukungannya terhadap program peningkatan kapasitas UMKM, yang digalakkan Pemkab Buteng. Ketua Pemuda BTC Yulisnawati Abbas mengatakan, pertemuannya dengan Pj bupati memperkenalkan keberadaan mereka di Buteng. Bahwa, di dalam BTC itu, ada pelaku-pelaku UMKM dengan berbagai produk menarik. “Kami membawa beberapa produk dan sampel seperti coklat mete, sarung tenun, kunyit, anyaman lidi singkong dan lainnya. Harapan kami, ada kolaborasi dengan pemerintah daerah. Misalnya dalam bentuk permodalan. Pak bupati sudah dengarkan, tinggal kami menunggu,” jelasnya.
Menanggapi dukungan kaum muda itu, Muhammad Yusup menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada BPC-HIPMI Buton Tengah dan Komunitas Pemuda Buton Tengah Creative (BTC). Dikatakannya, program membangkitkan ekonomi kerakyatan akan sukses, jika mendapat dukungan dari semua pihak terkait. Baik HIPPMI maupun BTC sama-sama menawarkan program kolaborasi yang inovatif. BTC bakal menggelar event pekan karya Buton Tengah demikian halnya dengan BPC HIPPMI. “Saya pastikan pemerintah daerah juga akan hadir dan mendukung penuh. Ini akan menjadi kegiatan bersama yang muaranya untuk UMKM dan masyarakat umum,” pungkasnya. (*)
Komitmen Bupati, Motivasi Instansi
Pj. Bupati Buteng, Muhammad Yusup selalu menggaungkan visi peningkatan ekonomi dan penuntasan kemiskinan melalui program pemberdayaan masyarakat, penguatan UMKM dan Koperasi. Komitmen tersebut memicu semangat dan motivasi kerja instansi terkait. Apalagi selama ini instansi dimaksud terbilang “dianaktirikan” dalam urusan penganggaran.
Kadis Koperasi dan UMKM Buteng, Haruni menjelaskan, selama ini program pemberdayaan di intansi yang dipimpinnya, kurang mendapatkan perhatian pimpinan daerah. Program kerja yang disusun, tidak didukung dengan keberpihakan anggaran dan fasilitas penunjang. Akibatnya, kinerja di lapangan pun menjadi tidak maksimal. Sekarang justru sebaliknya. “Ini suatu kesyukuran buat kami. Karena selama ini, koperasi tidak optimal. Kemudian, tiba-tiba masuk dalam visi yang diunggulkan Pj Bupati Buteng. Inilah yang kami harapkan,” terangnya.
Oleh karena itu, pihaknya mulai memperbaharui, menata dan mendata UMKM dan koperasi. Dia menyebut banyak UMKM dan koperasi yang mati suri karena kurangnya sentuhan pemerintah. “Berdasarkan data, ada 87 koperasi di Buteng. Namun, dari jumlah tersebut, hanya ada 22 koperasi aktif. Dan dari 22 itu, hanya 10 koperasi yang rutin melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Masalah ini, sudah saya laporakan ke bupati,” imbuhnya. (*)
Bangkitkan Ekonomi Rakyat Lewat UMKM
Muhammad Yusup membawa misi mulia di Buton Tengah. Penjabat bupati itu, berkomitmen membangkitkan ekonomi rakyat dan daerah, melalui peningkatan kapasitas pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sektor pengembangan UMKM itu, ditempatkan diurutan teratas untuk arah kebijakan pembangunan daerah. Menurut Muhammad Yusup, UMKM adalah ruh dari semua sendi perekonomian.
Berkembangnya UMKM, memastikan roda perekonomian daerah menjadi lebih cepat perputarannya. Muhammad Yusup pun melakukan langkah- langkah nyata untuk mengangkat derajat para pelaku UMKM itu. Sebuah workshop besar, bertajuk Sosialisasi E-Marketplace bagi pelaku UMKM sukses digelar beberapa waktu lalu. Pelatihan yang melibatkan ratusan pelaku usaha itu, digelar di Gedung Kesenian Lakudo, pada Juni lalu. Kegiatan itu merupakan kerja sama Dinas Koperasi dan UKM, dengan Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) Buton Tengah.
Gebrakan itu, pertama di Sultra yang diinisiasi oleh pemerintah kabupaten. Biasanya dilakukan di tingkat provinsi. Pj. Bupati Muhammad Yusup menegaskan, perkembangan teknologi merupakan keniscayaan. Harus dihadapi semua sektor pembangunan, tidak terkecuali urusan ekonomi. Dulu, pelaku usaha bertransaksi secara manual, hasilnya juga kurang maksimal. Ke depan, wajib memanfaatkan teknologi informasi, melalui platform digital dalam rangka peningkatan kapasitas pengadaan barang/jasa. “Sehingga lebih transpatan, efektif dan efisien,” ujarnya.
Hal itu, juga sejalan dengan arahan pemerintah pusat. Tertuang dalam surat edaran bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI dan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa(LKPP) RI nomor 1 Tahun 2020 yang ditujukan kepada seluruh kepala daerah, yaitu meningkatkan jumlah transaksi belanja barang/jasa kepada UMKM lokal. “Tak dapat dipungkiri, UMKM mampu bertahan adalah mereka yang bisa beradaptasi dalam dunia digital. Dengan memanfaatkan platform marketplace,” jelasnya. Kepala BPBD Sultra ini menambahkan, pemerintah mempunyai tugas, memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Caranya, dengan mendorong peran UMKM untuk lebih mandiri dan maju. Sehingga, mudah bersaing di era saat ini. Pemerintah hadir dengan mendorong mereka bisa mengembangkan usahanya berbasis digital. Dengan begitu, pangsa pasarnya bisa semakin luas. “Saya berharap, lewat sosialisasi penerapan E-Marketplace, dapat meningkatkan kapasitas UMKM lokal. Apalagi, kegiatan ini, pertama kali diadakan untuk level kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara,” pungkasnya.(*)