Strategi Jitu Tuntaskan “PR”

  • Bagikan
Pj Bupati Buteng Muhammad Yusuf (kemeja putih) turut mendorong PKK Buteng turut berperan aktif menekan angka stunting


-Tekan Stunting, Berantas Kemiskinan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Muhammad Yusuf punya visi besar membangun Buton Tengah (Buteng). Pasca dilantik menjadi Pj Bupati, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tenggara (Sultra) berupaya menuntaskan "Pekerjaan Rumah" yang masih tersisa. Sejumlah terobosan pun dilakukan. Tidak hanya di bidang infrastruktur, namun juga di sektor kesehatan dan kemiskinan. Apalagi prevalensi stunting di negeri seribu gua ini masih di angka 20 persen. Sementara angka kemiskinan 15,8 persen.

Pj Bupati Buteng Muhammad Yusuf berupaya generasi masa depan Buteng harus tumbuh sehat, cerdas, kreatif dan produktif. Untuk itu, mereka harus terlahir sehat, tumbuh dengan baik dan didukung oleh pendidikan yang berkualitas. Makanya, ia berkomitmen menekan kasus stunting di Buteng yang masih cukup tinggi atau berada di urutan kedua di Sultra. Jika tidak diatasi, kondisi ini dapat memengaruhi kinerja pembangunan daerah baik yang menyangkut pertumbuhan ekonomi, kemiskinan dan ketimpangan sosial.

Sebagai bentuk kesungguhan, penanganan stunting menjadi salah satu dari tujuh program prioritas yang digalakkan oleh Pemkab Buteng di bawah kendali Muhammad Yusup. Menurutnya, urusan stunting penting untuk diseruisi. Penyebab stunting umumnya karena kekurangan gizi kronis yang terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun.

"Karena ini berhubungan dengan generasi Buteng, periode seribu hari pertama kehidupan seyogyanya mendapat perhatian khusus. Sebab hal ini menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas seseorang di masa depan. Jika anak-anak terlahir kekurangan gizi kronis, mereka bisa terkena stunting atau gagal tumbuh,” ungkap Muhammad Yusup.

Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Buteng, Rizal Septian mengatakan Pj. Bupati Buteng memiliki perhatian besar terhadap penanganan stunting dan kemiskinan. Makanya, pimpinan melibatkan lintas sektor bahu membahu mengatasi persoalan ini.

"Semua mendapat tugas sesuai porsinya, ada kesehatan, KB, cipta karya, sosial dan lainnya. Prevalensi kita masih diangka 20 persen, padahal nasional menargetkan 14 persen. Tugas ini cukup berat. Namun dengan dukungan pak bupati, Insya Allah akan ada perubahan signifikan,” ujarnya.

Selain stunting, kemiskinan juga menjadi konsen Pemkab Buteng. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, angka kemiskinan Buteng sebesar 15,8 persen atau sekitar 14 ribu penduduk. Angka itu masih terlampau tinggi dibanding angka nasional yang 9,54 persen. Makanya, Pemkab Buteng mendorong pemberdayaan sektor potensial seperti UMKM dan perikanan.

Kejar Target, Benahi Indikator IMP
-IPM Buteng Naik 64,55 Persen

Indek Pembangunan Manusia (IPM) Buton Tengah (Buteng) mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Hanya saja, progresnya terbilang lambat. Tiap tahunnya hanya bergeser di angka nol koma. Tahun 2016 lalu, IPM Buteng berada diposisi 62,56 persen. Lima tahun berselang atau 2021, hanya mengalami peningkatan 1,99 persen menjadi 64,55 persen.

Bupati Buteng Muhammad Yusuf mengatakan perlu langkah percepatan meningkatkan IPM. Apalagi IPM merupakan salah satu parameter kemajuan daerah. Untuk itulah, berbagai upaya harus dilakukan mulai dari perbaikan infrastruktur, pendidikan, kesehatan hingga program pemberdayaan masyarakat.

"Kita menargetkan IPM bisa naik ke angka 70 persen. Tentunya, ini bukan pekerjaan mudah. Tapi target inilah yang akan membuat kita kerja keras. Yang penting pahami indikatornya, berbuatlah maksimal. Peningkatan IPM itu dipengaruhi oleh kesehatan, pendidikan dan ekonomi, tiga sektor itu akan kita genjot secara berkelanjutan," ujarnya.

Komponen pendukung IPM lanjutnya, meliputi angka harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah dan rata-rata pengeluaran per kapita rumah tangga. Angka harapan hidup di Buteng tahun 2017 mencapai 67,17. Setahun kemudian (2018) naik menjadi 67,33. Pada tahun 2019 dan 2020 kembali naik masing-masing 67,50 dam 67,66. Terakhir tahun 2021 menjadi 67,69.

Untuk tingkat harapan lama sekolah, turut mengalami peningkatan. Pada tahun 2017 hanya 12,32 tahun dan mengalami perbaikan 12,35 persen tahun 2018. Hingga tahun 2021 menjadi 13,12 tahun. Dari data terakhir, bisa disimpulkan anak-anak usia sekolah (7 tahun) memiliki harapan menikmati pendidikan hingga Diploma I.

Grafik peningkatan juga tergambar dalam indikator rata-rata lama sekolah. Tahun 2017 lalu, hanya 7,02 tahun. Pada Tahun 2018 mengalami peningkatan 7,28 tahun hingga pada tahun 2021 mengalami peningkatan menjadi 7,31 tahun. Angka ini mengidentifikasikan, penduduk usia 15 tahun ke atas secara rata-rata belum menyelesaikan pendidikan SMP.

Pengeluaran per kapita penduduk sambungnya mengalami peningkatan. Jika tahun 2017 lalu hanya sebesar Rp 7,012 juta hingga 2021 naik menjadi Rp. 7,240 juta. Rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi semua anggota rumah tangga selama sebulan dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga pada tahun 2021 sebesar Rp 7,240 juta.

"Meskipun mengalami perbaikan di seluruh sektor namun yang perlu menjadi perhatian saat ini adalah perkembangan IPM yang melambat. Pada tahun 2021 IPM hanya meningkat 0,18 dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 0,31," pungkasnya. (b/uli/lyn/adv)

Lokus Stunting Tahun 2022
Desa Katukobari Kecamatan Mawasangka Tengah
Desa Lantongau Kecamatan Mawasangka Tengah
Desa Lalibo
Desa Lanto
Desa Morikana
Desa Lakorua
Desa Gu Timur Kecamatan Lakudo
Desa Kamama Besar Kecamatan Gu
Desa Wakambangura Kecamatan Mawasangka
Desa Kokoe Kecamatan Talaga

Angka Stunting dan Kemiskinan
-Prevalensi Stunting 20 Persen
-Standar Nasional 14 Persen
-Kemiskinan 15,8 persen
-Standar Nasional 9,54 Persen

Indek Pembangunan Manusia (IPM) Buteng
2016 62,56 persen
2017 62,82 persen
2018 63,46 persen
2019 64,06 persen
2020 63,37 persen
2021 64,55 persen

Indikator IPM 2021
Angka Harapan Hidup 67,69
Harapan Lama Sekolah 13,12 tahun
Rata-rata Lama Sekolah 7,31 tahun
Pengeluaran Perkapita Rp 7,240 juta

  1. Pertemuan lintas sektor penanganan stunting
  2. Bupati Buteng Muhammad Yusuf dan didamping istri selaku Ketua PKK Buteng di acara penanganan stunting.
  3. Bupati Buteng Muhammad Yusuf (kemeja putih) turut mendorong PKK Buteng turut berperan aktif menekan angka stunting
  • Bagikan