-Disdalduk dan KB Launching Program Dahsat
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kendari, Sri Lestari Sulkarnain sangat peduli terhadap kondisi kesehatan anak di Kota Lulo. Ia berupaya agar generasi penerus bangsa tumbuh dengan sehat dan bebas dari stunting. Hal inilah yang mendorongnya bekerja sama dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan KB serta BKKBN untuk mengatasi masalah anak gagal tumbuh di Kendari.
Selasa (19/7), Sri Lestari bersama sejumlah stakeholder menyalurkan bantuan paket pangan bergizi kepada sekira 25 keluarga di Kelurahan Wua-wua. Dengan bantuan ini, gizi pada anak bisa terpenuhi sehingga terhindar sari stunting.
Menurut Sri, bantuan yang diberikan merupakan bentuk kepedulian Pemkot Kendari. Meskipun angka stunting di Kota Kendari hanya 24 persen (berdasarkan data statistik gizi nasional) atau berada di bawah angka nasional namun pemerintah tetap memberi perhatian terhadap upaya pencegahan.
"Mudah-mudahan bantuan ini bisa membantu keluarga untuk memenuhi kebutuhan gizinya sehingga bisa terhindar dari bahaya stunting," ujarnya kemarin usai melaunching program Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) di Kelurahan Wuawua, kemarin.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Disdalduk dan KB Kota Kendari, Jahudding menambahkan penyaluran paket pangan bergizi diberikan kepada warga berpotensi stunting. Kehadiran program tersebut diharapkan bisa membantu pemerintah dalam mencegah stunting di Kota Kendari.
"Tahun ini ada 15 kelurahan di Kota Kendari yang menjadi lokus stunting. Salah satunya kelurahan Wuawua. Mudah-mudahan melalui program ini kita bisa segara menekan dan mencegah stunting. Sehingga generasi kita bisa tumbuh dengan sehat," kata Jahudding.
Sementara itu, Plh. Kepala BKKBN Sultra Mustakim mengapresasi program Dahsat yang digagas Pemkot Kendari. Menurutnya, program tersebut sangat positif dalam mencegah potensi stunting yang mengintai generasi penerus bangsa. "Program ini sangat baik," ujarnya.
Program Dahsat merupakan bagian dari program Kampung KB yang dihadirkan pemerintah. Salah satu tujuannya adalah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya stunting serta menyiapkan dapur sehat yang bisa diakses bagi masyarakat khususnya yang berada pada lokus stunting.
"Perlu diketahui, stunting itu disebabkan dari gizi buruk dimana mulai dari kandungan sampai 2 tahun atau 1.000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) itu masa keemasan, kalau orang tua lengah tidak memberikan gizi dengan baik seperti protein dan vitamin mulai dari kandungan itu bisa terkena stunting. Makanya melalui program ini kita edukasi masyarakat dan berikan pendampingan melalui program Dahsat," pungkasnya. (b/ags)