KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Gubernur Sultra Ali Mazi menorehkan prestasi bergengsi di pentas nasional. Sultra bertengger dalam lima besar realisasi serapan APBD semester I tahun anggaran 2022 se-Indonesia. Serapan belanja APBD Sultra mencapai 31,8 persen. Padahal dalam rapat koordinasi (rakor) bersama OPD pada 27 Juni lalu, realisasi belanja berada di urutan 18 dengan persentasi sebesar 21,89 persen.
Saat itu, Gubernur Sultra Ali Mazi memberi teguran keras kepada sejumlah OPD yang realisasi anggarannya masih sangat rendah. Rupanya, teguran gubernur itu mangkus (manjur). OPD Pemprov Sultra bekerja masif. Tak sampai sebulan, realisasi belanja APBD Sultra masuk lima besar dari seluruh provinsi di Indonesia per 19 Juli 2022.
"Berdasarkan hasil evaluasi Kemendagri, Provinsi Sultra berada di urutan kelima tercepat dan tertinggi dari 34 provinsi se-Indonesia dalam realisasi belanja APBD semester I tahun anggaran 2022. Postur APBD Sultra tahun anggaran 2022 mencapai Rp4,7 triliun. Dari jumlah itu realisasi serapan belanja APBD mencapai 31,8 persen," ujar Gubernur Sultra, Ali Mazi dalam Rakor Evaluasi Percepatan Realisasi Belanja APBD tahun 2022 yang dihadiri kepala daerah se-Sultra dan unsur Forkompinda di Claro Hotel Kendari, Selasa (19/7), kemarin.
Gubernur Ali Mazi menjelaskan untuk level pemerintah kabupaten/kota di Sultra, Kabupaten Konawe meraih persentasi tertinggi dalam percepatan realisasi belanja. "Persentasi realisasi belanja Pemkab Konawe mencapai 51 persen," ungkapnya.
Pada lingkup Pemprov Sultra, Dinas Kominfo Provinsi Sultra memuncaki realisasi belanja anggaran APBD semester I tahun 2022. Realisasi belanja Dinas Kominfo Sultra sekira 71 persen. Di kesempatan itu, Gubernur Ali Mazi memaparkan, rakor evaluasi ini bertujuan memperkuat koordinasi penyerapan APBD tahun 2022.
"Dalam rangka percepatan realisasi anggaran semester II ini, maka saya menginstruksikan kepada pemerintah kabupaten/kota dan OPD lingkup Pemprov Sultra agar dapat melaksanakan langkah strategis untuk percepatan serapan belanja APBD," perintah Gubernur Sultra Ali Mazi.
Untuk diketahui, pada rakor bersama sejumlah OPD Pemprov Sultra di Claro Hotel Kendari, Senin (27/6) lalu, Gubernur Sultra Ali Mazi mengaku telah memberi teguran keras kepada sejumlah OPD yang realisasi anggarannya masih sangat rendah. “Saya sudah tegur semua OPD yang masih lambat dalam pelaksanaan realisasi belanja dan serapan anggarannya masih rendah,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Ali Mazi memaparkan, pada 20 Juni 2022, Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Keuda Kemendagri) melaksanakan rapat monitoring dan evaluasi percepatan penyerapan APBD tahun anggaran 2022.
Dari evaluasi yang dilakukan secara nasional itu, menunjukan bahwa Sultra masih berada di urutan 18 dalam hal realisasi belanja, yakni sekira 21,89 persen. Dalam kategori tersebut Sulawesi Tenggara masih berada di garis merah.
"Oleh karena itu, saya tekankan seluruh kepala OPD berperan aktif mengevaluasi dan mengendalikan penyerapan anggaran sebagaimana tercantum dalam DPA masing-masing," tegas Gubernur Ali Mazi. (kam/c)