Pemkab Gandeng UHO Benahi Sanitasi

  • Bagikan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Butur, bekerja sama dengan akademisi Universitas Halu Oleo dan Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara menggelar pelatihan studi environmental health risk assessment (EHRA) dan dibuka Wakil Bupati, Ahali (kempat dari kiri).


KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Dalam kendali Bupati, Muh. Ridwan Zakariah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Utara (Butur), terus berbenah. Tak hanya pada sektor infrastruktur jalan, namun juga membenahi sanitasi rumah warga. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebagai Organisasi Perangkat Daerah teknis, telah melakukan studi penilaian risiko kesehatan bekerja sama dengan akademisi Universitas Halu Oleo (UHO) dan Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara. Hal tersebut dilakukan dalam rangka memberikan edukasi perubahan yang positif kepada perbaikan pengelolaan sanitasi di Butur. Kegiatan tersebut dikemas melalui pelatihan studi environmental health risk assessment (EHRA) atau studi penilaian risiko kesehatan.

Wakil Bupati Butur, Ahali, mengatakan, lingkungan merupakan salah satu isu penting dari beberapa studi primer yang harus dilakukan dan dikaji oleh kelompok kerja (Pokja) sanitasi dalam menyusun strategi sanitasi kabupaten (SSK), dengan menggunakan pendekatan program percepatan pembangunan sanitasi permukiman (PPSP). Menurutnya, hasil studi EHRA akan memberikan data ilmiah dan faktual tentang ketersediaan layanan sanitasi di tingkat rumah tangga dalam skala wilayah. Komponen sanitasi yang menjadi objek studi meliputi limbah cair domestik, persampahan dan drainase lingkungan, serta perilaku higiene dan sanitasi.

"Selanjutnya, hasil analisis mengenai indeks risiko air limbah dan persampahan domestik di Kabupaten Buton Utara pada enam kecamatan area studi EHRA tahun 2017, menunjukkan bahwa di sektor ini perlu mendapatkan perhatian yang serius," terangnya, kemarin. Tahun ini, Pemkab Butur melalui Dinas Pekerjaan Umum bekerja sama dengan Dinas Kesehatan kembali melakukan studi EHRA, untuk mendapatkan gambaran tentang ketersediaan layanan sanitasi lingkungan rumah tangga dalam skala kabupaten, sekaligus melakukan monitoring intervensi pelaksanaan pembangunan yang telah dilakukan tahun 2017 hingga 2021.

Mantan Kapolsek Kulisusu itu berharap, kepada petugas enumerator dan supervisor dapat melakukan pengambilan data dengan baik dan komprehensif. Sehingga hasil yang diperoleh dapat melengkapi informasi terkait pengelolaan sanitasi di Kabupaten Butur, serta data tersebut dapat digunakan dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan sanitasi wilayah. (c/had)

  • Bagikan