KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Tiap tahun, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari menyalurkan bantuan pendidikan. Tidak hanya lewat APBD, namun juga melalui dana dari pemerintah pusat. Salah satunya melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP). Pada tahun ajaran 2021-2022 lalu, sebanyak 11.776 pelajar menerima bantuan KIP yang disalurkan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari.
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dikmudora kota Kendari Arnaldo mengatakan program KIP akan tetap berlanjut. Sebelum dibagikan, pihaknya bersama Dinas Sosial (Dinsos) akan turun melakukan sosialisasi sekaligus pendataan terhadap siswa yang dianggap berhak untuk mendapatkan KIP.
"Kami harus melakukan verifikasi ulang. Upaya ini tak lain untuk mencegah adanya bantuan yang salah sasaran. Ini juga sebagai langkah awal kami untuk mengajukan penambahan KIP terbaru tahun ajaran 2022/2023, agar yang mendapatkan bantun ini memang betul-betul layak," jelas Arnaldo, Minggu (17/7).
Nantinya, tim akan mengunjungi seluruh sekolah. Selain mendata, pihaknya akan memastikan bantuan yang diberikan benar-benar digunakan untuk kebutuhan sekolah. Seperti membeli seragam, buku dan peralatan sekolah lainnya. Pasalnya, masih banyak pelajar yang ingin mendapatkan KIP tapi belum tercover.
"Inilah yang menjadi tugas kami untuk turun langsung ke lapangan mengecek apakah anak-anak ini memang betul layak atau tidak. Atau anak yang mendapatkan KIP ini sebenarnya mampu tetapi masih tercatat sebagai penerima. Inilah contoh tugas kami untuk turun lapangan," jelasnya.
Bagi pelajar yang merasa dirinya layak kata dia, bisa mendaftarkan diri ke kelurahan atau ke sekolah dengan surat keterangan tidak mampu dari lurah. KIP bisa digunakan sampai ke jenjang perguruan tinggi. Makanya, tidak ada lagi alasan tak melanjutkan studi hanya dengan alasan kurang mampu.
"Penerima KIP merujuk data Dinsos. Yang mana, datanya dari kelurahan. Jadi, bukan kami (Dikmudora) yang memilih. Tahun ajaran lalu, ada 11.776 pelajar terpilih. Rinciannya, Sekolah Dasar (SD) 7.091 pelajar sedangkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) 4.685 pelajar," pungkasnya. (b/m1)