KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Meski berstatus kota, Baubau ternyata memiliki potensi pertanian dan peternakan yang luar biasa. Penilaian tersebut dilontarkan Irjen Kementerian Pertanian (Kementan), Jan Samuel saat melakukan kunjungan kerja, Jumat (15/7). Kehadiran pejabat Kementerian Pertanian itu untuk menyerahkan bibit jagung, sekaligus mengunjungi sejumlah titik pertanian dan peternakan di Pulau Buton. Dari kunjungan itu, Irjen Kementan memastikan jika Kota Baubau sejauh ini masih aman dari penyakit mulut dan kuku (PMK) yang umumnya menyerang hewan ternak. Jan Samuel juga berkesempatan melihat pabrik pakan di Desa Kampeonaho, Kecamatan Lealea. Pabrik tersebut menjadi sentra produksi pakan ternak yang produknya dijual hingga luar daerah. Angka produksinya kurang lebih 6.600 ton jagung per tiga bulan.
"Sebenarnya sektor pertanian tumbuh positif di tengah lesunya ekonomi nasional akibat pandemi. Hanya saja, saat ini ada tantangan serius yang dihadapi yakni virus PMK. Kualitas dan mutu pakan hewan harus dijaga dan juga pencegahan terhadap masuknya virus perlu diantisipasi, dengan bersinergi semua dapat diatasi, maka pengembangan ternak di wilayah Sultra dapat meningkat,” terang Jan Samuel, kemarin. Usai mengunjungi pabrik pakan itu, perjalanan rombongan Irjen kementan berlanjut di kawasan tanaman pala, komoditas pertanian yang juga didukung Pemkot Baubau untuk dikembangkan.
"Potensi tanaman pala yang berada di Baubau sangat besar ini dapat kita dorong bersama agar pala Baubau dapat diekspor,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, mengaku bangga dan bersyukur bisa dikunjungi pejabat pusat itu. "Terima kasih kepada bapak menteri pertanian melalui Inspektorat Jenderal Kementerian atas komitmen dan sinerginya dalam membangun pertanian di Pulau Buton. Kami sangat mendukung apa yang menjadi program Kementan untuk jaga pangan, jaga masa depan,” timpalnya. (b/lyn)