Eks Napi akan Dilibatkan dalam Pelatihan Kemandirian

  • Bagikan
Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse (kedua dari kanan) saat menandatangani kerja sama dengan Kepala Bapas Kelas II, Sri Maryani, dalam perjanjian peningkatan bimbingan kemandirian dan layanan informasi bursa kerja bagi klien Pemasyarakatan, kemarin.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Kota (Pemkot) menjalin kerja sama dengan Balai Pemasyarakan (Bapas) Kelas II Baubau. Komitmen itu dimulai dengan penandatangan perjanjian kerja sama peningkatan bimbingan kemandirian dan layanan informasi bursa kerja (job fair) bagi klien Pemasyarakatan di aula Bapas Baubau, Jumat (15/7). Melalui kesepakatan itu, kesempatan eks napi untuk kembali berbaur dengan masyarakat dengan modal kemandirian, bisa lebih terbuka. Sebab, Pemkot Baubau membuka ruang bagi mereka untuk dilibatkan dalam pelatihan kerja yang akan digelar Dinas Tenaga Kerja di masa mendatang.

Kepala Bapas Baubau, Sri Maryani, mengatakan, salah satu tugas instansinya adalah melakukan pembimbingan bagi klien pemasyarakatan. Karena luasnya wilayah kerja yang meliputi sembilan kabupaten/kota, sehingga perlu membangun kerja sama dengan Pemerintah Daerah dan pihak-pihak lain. "Masalah pembimbingan baik itu kepribadian dan kemandirian menjadi hal penting yang diperhatikan, dan juga perlu menggandeng pihak lain bersinergi, berintegrasi secara sehat dengan masyarakat," katanya, kemarin.

Pihaknya juga sudah bekerja sama dengan kelompok masyarakat peduli pemasyarakatan. Sebab membimbing klien bukan hanya tugas Bapas, tapi semua pihak. "Saat ini total klien 468 orang. Cukup banyak yang harus kita bimbang agar mereka menjadi lebih baik ke depannya," terangnya.

Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Moniase, mengatakan, saat mendengar kata "Klien Pemasyarakatan" maka hal pertama yang terlintas dalam pikiran awam sebagian orang langsung tertuju pada persepsi negatif tentang seseorang atau sekelompok orang yang berperangai buruk, mereka seringkali dipersepsikan sebagai pelaku kejahatan dan kerap membuat keresahan di tengah masyarakat. Itulah yang membuat eks narapida sulit diterima di lingkungan sosialnya. Padahal mereka telah dibekali dan mendapat pembinaan di dalam Lapas maupun Bapas saat menjalani hukuman.

"Padahal tidak seperti itu, jangan kita diskriminasi mereka. Kita terima, supaya mereka tidak jadi residivis," katanya. Sebagai pimpinan daerah di Kota Baubau, Monianse memastikan akan memberi dukungan penuh kepada Bapas untuk melibatkan mantan narapidana dalam kegiatan pelatihan kemandirian yang tersedia pada Disnaker. "Tentunya, melalui kerja sama ini kami berharap dapat memberikan citra positif terhadap pembimbingan klien Pemasyarakatan," tambahnya. Pemkot akan berupaya semaksimal mungkin untuk berperan menumbuhkan kreativitas, membangun karakter dan meningkatkan keterampilan para mantan narapidana sehingga mereka memiliki bekal yang baru di tengah masyarakat. Sehingga kelak akan menjadi wirausaha baru yang penuh semangat dan keyakinan di tengah masyarakat. (c/mel/lyn)

  • Bagikan

Exit mobile version