Parkiran dan Trotoar Jadi Lapak
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pasar Wameo merupakan sentra perkulakan tradisional terbesar di Kota Baubau. Lods-lods pedagang sudah terisi penuh, bahkan banyak penjual musiman terus bertumbuh. Akibatnya banyak lapak baru yang didirikan di atas lahan yang bukan peruntukan. Misalnya, di area parkir atau trotoar jalan. Beberapa pedagang pun mengeluhkan hal itu pada Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse dalam sebuah kesempatan. Pedagang menilai ada diskriminasi yang dilakukan pihak pengelola pasar dalam menentukan boleh atau tidaknya pedagang mendirikan lapak di titik tertentu. Menyahuti itu, Wali Kota Baubau pun mengecek sejumlah titik yang ditunjuk pedagang. Ia berjanji akan berbuat semaksimal mungkin untuk kenyamanan semua pihak, pedagang, pembeli dan pengelola. Saat ini pihaknya tengah dalam proses menata dan merapikan pasar.
"Tahun ini ada dua pekerjaan, lods-lods RB itu direhab, sementara dikerjakan," katanya, Kamis (14/7). Soal jumlah pedagang yang jauh lebih banyak dibanding ketersediaan lapak, Monianse mengakui itu. Namun sejauh ini kata dia masih tertib. "Saya akan lihat data dulu, berapa jumlah, kelebihannya berapa, karena pedagang ini tidak serta merta kita hentikan begitu saja tanpa penyelesaian masalah. Esensi melayani ada masalah ada solusi," tambahnya.
Pemerintah kata Monianse, sejak awal melakukan revitalisasi terhadap sejumlah gedung Pasar Wameo tentu sudah punya hitungan-hitungan jumlah pedagang. Hanya saja, selalu ada penambahan yang cukup sulit dikendalikan. "Kalkulasi awal itu sesuai kebutuhan, misalnya pedagang ada 80, kita bangun 100 lods. Begitu jadi gedungnya, didata ulang sudah jadi 120. Tapi itulah dinamika pasar," lanjutnya. (b/mel/lyn)