KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Utara (Butur) harus terus berbenah, terutama pada disektor infrastruktur jalan. Tak jarang, warga di Lipu Tinadeanono Sara terus mengeluhkan kondisi akses transportasi darat di daerah itu yang rusak parah dan masyoritas belum teraspal. Kini, Bupati Butur, Muh. Ridwan Zakariah, terlihat terus bekerja ekstra untuk membenahi infrastruktur jalan itu. Tahun ini, ratusan miliar rupiah anggaran dari pinjaman pemulihan ekonomi nasional (PEN) diproyeksikan untuk pembenahan 41 ruas jalan, jembatan dan pembangunan Pasar Rakyat Minaminanga, Kecamatan Kulisusu.
Ridwan Zakariah mengungkapkan, tahun 2022 ini, pihaknya memprioritaskan pembangunan pada 41 ruas jalan yang tersebar pada enam kecamatan dan satu pembangunan jembatan Langere-Tanah Merah, termasuk pengembangan sarana ekonomi pasar Mina-minanga. Semua dibiayai melalui skema pinjaman PEN. "Selanjutnya, tahun 2023 nanti, pembangunan diarahkan pada ruas jalan Labuan-Lakansai yang saat ini tengah diupayakan melalui skema dana alokasi khusus. Juga program hibah jalan daerah yang sekarang telah dirubah menjadi inpres pembangunan infrastruktur. Kami berharap, dengan meningkatnya kualitas infrastruktur jalan, maka daya saing ekonomi daerah akan semakin meningkat," ujar Ridwan Zakariah, Kamis (14/7).
Bupati dua periode itu menambahkan, selain pembangunan infrastruktur jalan, Pemkab Butur terus membangun komunikasi dengan Kementerian Perhubungan dan Bappenas untuk membangun Bandar Udara yang berlokasi di Desa Lantagi. Pembangunan Bandara sebenarnya telah dirintis tahun 2012. Sebagai informasi, tahapan pembangunan telah mencapai akhir perencanaan dan secara regulasi sudah masuk pada tatanan kebandarudaraan nasional.
“Pemkab Butur tinggal melakukan clear dan clean lokasi Bandara serta menyiapkan dokumen rencana teknis terinci untuk pembangunan berbagai fasilitas yang dibutuhkan. Salah satu pertimbangan pembangunan Bandara adalah untuk mempercepat arus lalu lintas penumpang dan barang. Sehinga masyarakat memiliki pilihan yang disesuaikan kebutuhan, ketersediaan sistem layanan multi moda menjadi aspek yang strategis bagi kemajuan suatu daerah,” tandas Ridwan Zakariah. (b/had)