KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Atas dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi, tahun ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mendapat kucuran dana alokasi khusus (DAK) non fisik. Anggaran tersebut akan dimanfaatkan diantaranya untuk menggelar pelatihan bagi perajin parang dan tenun, hingga pengusaha kuliner. Anggaran penguatan kapasitas pelaku sentra industri kecil dan menengah (IKM) itu melalui DAK Kementerian Perindustrian tahun 2022 sebesar Rp 1,8 miliar.
Salah satu kegiatan lainnya adalah pelatihan teknis produksi olahan hasil pertanian. Lewat kegiatan pelatihan itu diharapkan produk hasil pertanian yang ada di Wakatobi bisa diolah dan bernilai ekonomi tinggi, serta menjadi ciri khas keunikan yang ada di Wakatobi. Kepala Disperindag Wakatobi, Safiuddin, mengatakan pihaknya akan senantiasa memberikan pendampingan, terutama dalam pembangunan Sentra IKM. “Sehingga masyarakat memiliki wadah untuk menampung berbagai hasil kerajinan atau keterampilan. Baik kuliner, kriya, tenun maupun produk lain,” ungkapnya, Kamis (14/7).
Safiuddin menambahkan, Disperindag Wakatobi juga akan memperkenalkan produk tersebut melalui e-katalog. Hal ini penting agar produk daerah bisa dikenal pengunjung. “Sehingga wisatawan domestik dan mancanegara dengan mudah dapat mengenal produk yang berasal dari Wakatobi,” tambahnya. Selain DAK non fisik, tahun ini Disperindag juga mendapatkan pembiayaan Tugas Pembantuan (TP) melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan DAK. Totalnya mencapai Rp 9,8 miliar. (c/thy)