KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kota Baubau merupakan salah satu daerah penghasil beras berkualitas di Kepualauan Buton. Kawasan sentra persawahannya tersebar pada tiga kecamatan yakni Sorawolio, Lealea dan di Bungi sebagai kawasan terluas. Totalnya lebih dari 1.000 hektare. Bila panen sukses, setengah dari kebutuhan beras di pasaran bisa dipenuhi. Terlebih kualitasnya juga teruji dan paling banyak dicari. Untuk itu Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau juga menempatkan komoditas beras sebagai prioritas dalam urasan pertanian.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Baubau, Muhammad Rais, mengatakan, tahun ini pemerintah memberikan bantuan bibit untuk 720 hektare sawah di Kecamatan Bungi dan Lea-lea. Saat ini, bibit sudah disalurkan, namun sebagian besar masyarakat belum memindahkannya ke sawah karena alasan cuaca. "Tahun ini kita ada program pengadaan bibit padi sawah untuk 720 hektare di Bungi dan Lea-lea. Sebagian ada yang sudah tanam, tapi kemarin ada banjir besar sehingga ada bahkan banyak yang menunda," kata Muhammad Rais, Rabu (13/7).
Pengadaan bibit itu kata dia selain membantu petani, juga untuk menyeragamkan kualitas beras yang dihasilkan. "Selama ini ada yang tanam Ciliwung impari. Tapi kita siapkan itu Cisantana atau beras Karing-karing sebutan populernya. Supaya diseragamkan," tambahnya. Ia pun berharap cuaca bersahabat bagi para petani, sehingga penanaman bisa segera dituntaskan. Sebab, penanaman awal yang dilakukan bulan lalu harus ditata kembali pasca direndam banjir dengan ketinggian hingga satu meter. "Kalau petani, harapannya ya cuaca bagus. Supaya tidak ada ancaman gagal panen. Sebab jika bibit rusak, pemerintah tidak bisa menyiapkan kembali karena terkait dengan penganggaran," pungkas Muhammad Rais. (c/mel/lyn)