KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kasus human immunodeficiency virus (HIV) di Sultra makin marak. Disebabkan perilaku seks yang bebas dan menyimpang. Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra mencatat 159 orang terpapar HIV sepanjang Januari-Juni 2022 di kabupaten/kota di Bumi Anoa.
Kepala Dinkes Sultra dr Putu Agustin Kusumawati mengatakan pihaknya menemukan kasus HIV langsung melakukan pengobatan. Sebab seseorang yang terkena HIV bisa meninggal dan daya tahan tubuhnya bisa menurun. “Seseorang yang terkena HIV jika minum obat antivirus secara teratur dan menjaga pola hidupnya maka bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Namun tidak ada yang sembuh secara total,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, pihaknya belum menemukan pengidap HIV meninggal tahun ini. Berbeda dengan tahun sebelumnya, pihaknya menemukan kasus meninggal karena terpapar HIV. “Kalau kita temukan kasus HIV kita langsung obati,” ungkapnya.
Putu Agustin menuturkan, seseorang yang terkena HIV bisa menularkan kepada orang lain walaupun sudah minum obat dengan cara hubungan seksual atau darah. “Makanya mereka terkena HIV tidak boleh donor darah. Kalau misalnya diterapi, diinfus harus dia bila terkena HIV karena bisa mengenai petugas,” paparnya. (m4/c)