Belum Butuh Program KB, Pasutri di Mubar Diminta Lahirkan Keturunan

  • Bagikan
La Ode Andi Muna

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Program keluarga berencana (KB) di Kabupaten Muna Barat (Mubar) belum begitu urgen. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Mubar, justru mendorong pasangan suami isteri (Pasutri) usia subur untuk menciptakan keturunan, mengingat angka kelahiran masih minim.

Kepala Dinas PPKB Mubar, La Ode Andi Muna, mengaku memiliki pandangan berbeda tentang penggunaan KB bagi Pasutri. Menurutnya, KB belum pas diterapkan di Mubar karena angka kelahiran anak masih rendah.

"Saya sedikit berbeda dengan kawan-kawan. Saya justru menekan penggunaan itu (program KB, red). Bukan tidak boleh, tetapi memang harus ada sasaran. Seperti keluarga yang memang angka kelahiran anaknya sangat rapat. Itu menjadi perhatian serius untuk merencanakan kelahiran. Tetapi kan di Mubar ini belum ada yang dalam satu tahun melahirkan sampai tiga kali," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (12/7).

Mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Poltik Mubar itu, menyebut kelahiran anak masih sangat dibutuhkan. Selagi kondisi keluarga tidak bermasalah, maka Pasutri tidak harus mengikuti KB. "Kalau kita lihat daerah kita ini, memang masih butuh penduduk. Saya justru mendorong pasangan usia subur (melahirkan) karena melahirkan itu penting. Karena tidak mungkin ada tambahan penduduk kalau tidak melahirkan. Dan ketika penduduk kurang maka kita kurang sumber daya manusia," terangnya.

Meski begitu, ia tetap mendukung kebijakan pemerintah program KB. "Kita tidak mungkin bertentangan dengan pemerintah. Kita mendukung dalam rangka pengendalian penduduk. Pengendalian itu bukan berarti mengurangi atau membatasi (angka kelahiran), tetapi keteraturan," pungkasnya.

Menurutnya, Mubar belum masuk dalam kategori daerah padat penduduk. Sehingga angka kelahiran masih dibutuhkan. "Masih sangat rendah kita di sini. Daerah kita masih sepi, masih butuh penduduk. Sehingga bagi saya, yang mau menggunakan alat kontrasepsi silakan. Kita tidak membatasi itu. Tetapi untuk mengharuskan kita tidak lakukan, karena kita masih butuh penduduk," ucapnya. Selain itu, La Ode Andi Muna juga menyatakan bahwa angka kematian ibu karena melahirkan juga masih jarang. (ahi/b)

  • Bagikan