KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Enam proyek peningkatan jalan di Wakatobi yang dibiayai melalui dana alokasi khusus (DAK) dan dana alokasi umum (DAU), kini tengah memasuki tahap pekerjaan fisik. Sesuai dengan kontrak yang ada, pekerjaan tersebut diharuskan tuntas tahun ini juga. Apakah anggarannya dapat segera dicairkan, ataupun justru nanti pada akhir tahun, namun diharapkan pekerjaan selesai pada 2022 ini. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Wakatobi, Kamaruddin, menjelaskan, saat ini anggaran kurang lebih Rp 28 miliar untuk enam proyek tersebut memang tidak serta merta langsung dicairkan usai terbitnya kontrak dan surat perintah kerja (SPK). Namun, hal tersebut seharusnya bukan menjadi alasan bagi kontraktor pemenang tender untuk menunda pekerjaan.
“Kami harapkan agar segera mulai pekerjaan fisik, agar tidak terlambat. Kita tahu bahwa untuk anggaran dari pusat, prosesnya juga banyak dan kadang cairnya lama. Jadi kita inginkan mulai pekerjaan fisik agar kegiatannya selesai tepat waktu,” pinta Kamaruddin, Senin (11/7). Ia menjelaskan untuk pekerjaan jalan melalui DAK dan DAU tahun ini memang hanya fokus pada dua pulau. Sementara dari DAU ada tiga kegiatan di tiga pulau. DAU tahun 2022 sebesar Rp 13 miliar dan DAK capai Rp 15 miliar sehingga total anggarnya kurang lebih Rp 28 miliar.
“Kalau di Binongko kan ada tiga kegiatan melalui DAK dan juga DAU. Kalau di Kaledupa ada dua kegiatan dari DAK dan DAU. Satunya di Pulau Wangi-Wangi, tapi hanya sebesar Rp 600 juta saja,” rinci Kamaruddin. Sekadar diketahui, tahun ini memang telah menjadi komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi untuk fokus membenahi jalan di dua pulau. Mengingat di Tomia dan Wangi-Wangi telah mendapatkan proyek dari anggaran pendapatan dan belanja nasional (APBN) melalui program hibah jalan daerah (PHJD). (c/thy)