Support UMKM, Pemkot Gagas Pasar Online

  • Bagikan
ALDA KESUTAN LAPAE

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Jiwa wirausaha warga metro cukup tinggi. Jumlah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Kendari terus meningkat. Tahun ini tercatat ada 65.038 pelaku usaha atau mengalami peningkatan dibanding tahun lalu sebanyak 63.519 unit usaha.

Sebagai bentuk support, Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Kendari tengah menggagas sebuah aplikasi marketplace (Pasar Online). Langkah ini tak lain memudahkan para pelaku UMKM memasarkan produknya. Dengan begitu, pelaku UMKM tumbuh lebih kompetitif.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Kendari Alda Kesutan Lapae mengatakan kontribusi UMKM sangat besar dalam mendongkrak perekonomian Kendari. Makanya, dalam program pemulihan ekonomi pemerintah begitu konsen melakukan pendampingan terhadap pelaku UMKM.

Untuk bangkit dari pandemi covid-19, pemerintah mengusung konsep go digital dengan cara menggunakan aplikasi marketplace. Pemerintah mendorong pelaku UMKM melek teknologi dan digital. Dengan begitu, produk UMKM dapat bersaing dan memiliki pasaran yang luas.

"Marketplace adalah salah satu konsep yang sedang digagas dan akan kita dorong serta terapkan ke teman-teman UMKM. Cara ini dilakukan agar UMKM di Kota Kendari tak kalah dari UMKM daerah lain. Dengan dukungan wali kota, saya optimis UMKM kita bisa lebih unggul dari kota lain,”ujarnya, Minggu (10/7).

Mantan Camat Kadia ini menyebut, pemerintah akan terus memberikan ruang, kesempatan, bahkan dukungan dari sisi regulasi dan kebijakan agar pelaku UMKM bisa tumbuh dan berkembang. Dalam program pemulihan ekonomi. Aplikasi marketplace sangat penting dalam rangka mengoptimalkan pemasaran produk para pelaku UMKM.

"Kita berharap produk-produk lokal bisa diangkat. Kalau situasi sudah memungkinkan, kita bawa ke kancah internasional. Aplikasi ini nantinya dapat membantu para pelaku UMKM untuk memasarkan produk-produknya. Sehingga produknya tidak hanya dilihat oleh warga Kendari saja, namun bisa luar daerah,” katanya.

Dengan adanya Marketplace, pihaknya dapat mengontrol berapa jumlah UMKM yang aktif. Sebab untuk bisa mengakses aplikasi ini, pelaku UMKM harus memiliki Surat Izin Berusaha (NIB). "Nantinya, kita dapat mengontrol berapa pendapatan perhari para UMKM. Sehingga PAD kota Kendari dapat dilihat di aplikasi marketplace. Yang pastinya, pemerintah membuka ruang bagi pelaku UMKM,” pungkasnya. (b/m1)

  • Bagikan

Exit mobile version