15 Kelurahan jadi Lokus Penanganan Stunting

  • Bagikan
PROGRAM DASHAT : Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, Jahudding (kanan) menyerahkan bantuan paket pangan bergizi kepada warga kurang mampu di Abeli, kemarin.

Gandeng BI, Disdalduk KB Launcing Program Dashat

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Meski kasusnya di bawah standar nasional, Kota Kendari ditetapkan sebagai lokus penanganan stunting tahun 2022. Sejauh ini, ada 15 kelurahan telah ditetapkan lokus pencegahan. Prevalensi stunting di Kota Lulo 7 persen atau di bawah rata-rata nasional sekitar 12 persen.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Kendari Jahudding menjelaskan terus berusaha menekan angka stunting. Mulai dengan membentuk tim percepatan penanganan stunting, penurunan angka kemiskinan hingga melakukan kolaborasi dengan Bank Indonesia melalui program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).

"Program Dahsat merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga beresiko stunting yang memiliki calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita stunting terutama dari keluarga tidak mampu," jelasnya kemarin.

Di Kendari sasaran penanganannya di Kampung Keluarga Berkualitas (KKB) di Kecamatan Abeli dan sekitar. Masyarakat yang notabennya adalah masyarakat pesisir dan beresiko stunting sebanyak 254 diberikan bantuan berupa paket pangan bergizi. "Bersama Bank Indonesia, kami menyalurkan bantuan paket pangan bergizi," ungkapnya.

Tidak hanya itu, pemerintah tetap fokus di 15 kelurahan lokus penanganan stunting melalui tim percepatan. Tugasnya, melakukan pendampingan, bimbingan konseling, pemeriksaan kesehatan ibu, anak termasuk setiap calon pengantin.

"Pendampingan pranikah dimaksudkan agar calon pengantin siap menghadapi kehamilan. Jadi, nantinya mereka akan diberikan pemahaman tentang bagaimana menjaga berat badan yang ideal untuk kehamilan, asupan gizi yang cukup dan lainnya. Selain itu, sanitasi turut menjadi perhatian. Tiga hal yang harus diperhatikan mencegah stunting, yaitu pola makan, pola asuh, perbaikan sanitasi dan akses air bersih," jelasnya.

Terpisah, Plt Kepala BI Perwakilan Sultra Aryo Wibowo T Prasetyo mengatakan bantuan paket pangan yang diberikan merupakan bentuk kepedulian pihaknya terhada keluarga yang beresiko stunting di Kendari. Bantuan diberikan melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) yang disinergikan dengan program Dahsat Pemkot Kendari.

"Masalah stunting adalah tanggung jawab kita bersama. Mudah-mudahan bantuan yang diberikan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dan bisa membantu pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Kota Kendari," pungkasnya. (b/m1/ags)

  • Bagikan