KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Jelang wukuf di arafah (hari ini), jemaah calon haji (JCH) dalam kondisi sehat walafiat. Sejauh ini, para jemaah tetap mengikuti tahapan rukun haji. Puncak musim haji akan dilaksanakan mulai tanggal 8 hingga 13 Dzulhijjah.
Kepala Kemenag kota Kendari Muhammad Lalan Jaya mengatakan terus memantau perkembangan pelaksanaan haji dan kondisi CJH di Tanah Suci. Jemaah asal Kendari bergabung bersama JCH dari Konawe, Muna Barat (Mubar) dan Konawe Utara (Konut).
"Alhamdulillah, kita sudah mendapat informasi dari petugas bahwa jamaah haji khususnya kloter enam yang didalamnya JCH Kendari sehat. Kita berharap kondisi kesehatan jemaah tetap terjaga di puncak musim haji," beber Lalan Kaya, Kamis (7/7).
Tidak hanya JCH asal Kendari, umumnya jemaah Sulawesi Tenggara (Sultra) bisa melaksanakan tahapan haji, seperti umrah wajib bagi jamaah yang mengambil haji Tamattu. Tak heran, hampir semua jamaah haji asal Sultra mengambil Haji Tamattu. Hanya 3 jemaah dari kloter 6 yang mengambil Haji Ifrad. Makanya, ketiga jemaah masih menggunakan ihram.
"Saat ini, jemaah sedang menunggu puncak haji yakni wukuf di Arafah. Setelah itu jamaah kita akan bergerak menuju Muzdalifah dan Mina. Rangkaian puncak haji ini akan dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah dan berakhir pada tanggal 13 Dzulhijjah," jelasnya.
Di Muzdalifah, para jemaah haji akan bermalam atau mabit hingga waktu fajar. Di sana, mereka melaksanakan salat Maghrib dan Isya secara jamak dan qashar. Di Muzdalifah juga jamaah akan mengumpulkan batu kerikil yang akan digunakan untuk melempar jumrah. Setelah itu, jemaah pergi ke Mina untuk melempar jumrah.
"Puncak haji nantinya akan membutuhkan tenaga dan stamina yang maksimal. Karena di sana cuaca sangat panas dan perjalanan yang ditempuh itu sangat jauh. Saya imbau jemaah agar tetap menjaga kesehatan. Semoga bisa menjalankan semua tahapan haji dan bisa kembali ke tanah air dengan selamat, sehat dan tanpa kekurangan sedikitpun. Yang paling penting bisa menjadi haji yang mabrur," pungkasnya. (b/m1)