KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra) bergerak cepat menindaklanjuti kekhawatiran masyarakat terhadap penyebaran Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) pada hewan ternak. Apalagi jelang perayaan Idul Adha 1443 Hijriah yang jatuh tanggal 10 Juli mendatang. Yang mana, permintaan terhadap hewan kurban meningkat signifikan.
Wakil Ketua DPRD Sultra, H. Herry Asiku, SE yang didelegasikan langsung turun lapangan. Konawe sebagai penghasil sapi terbesar di Sultra menjadi lokasi kunjungan. Tidak hanya berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Konawe, politisi Partai Golkar ini turut mengunjungi area penangkaran sapi warga di Desa Mekar Sari, Konawe. “Kami ingin memastikan daging dan hewan kurban di Sultra bebas dari PMK. Kunjungan kerja (kunker) ini tentunya merupakan tindak lanjut aspirasi masyarakat. Alhamdulillah, sejauh ini Konawe dan Sultra masih bebas dari PMK,” kata H. Herry Asiku, SE kemarin.
Dalam kunkernya, ia meminta Pemerintah Daerah (Pemda) mengoptimalkan pengawasan distribusi hewan ternak terutama daerah teridentifikasi PMK. Upaya ini tak lain untuk memastikan Sultra tetap steril dari penyakit hewan ternak ini.
Di lokasi penangkaran, H. Herry Asiku, SE menyempatkan melihat kondisi sapi kurban bantuan Presiden Joko Widodo. Sapi jenis simental seberat lebih 1 ton ini dibeli seharga Rp 110 juta. Ia turut mengapresiasi pengembangan sapi Pemkab Konawe yang tak kalah dengan provinsi lain di Indonesia. “Pengembangan sapi tidak hanya di penangkaran besar namun juga warga. Petugas dinas terkait turut melakukan pendampingan terhadap peternak. Mulai pemberian pakan, konsentrat, vitamin termasuk kandang juga diperhatikan. Kualitas sapi ternak warga juga tak kalah. Makanya, Presiden tak perlu membeli sapi di Jawa. Sebab di Konawe sudah tersedia. Yang perlu diperhatikan, bagaimana pemasaran sapisapi hasil peternakan lokal,” pungkas pria yang akrab disapa pak haji ini. (b/m1/adv)