Intervensi Wali Kota Tekan Kemiskinan
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Wabah corona di Kota Kendari memang semakin terkendali. Namun dampaknya masih dirasakan masyarakat. Atas dasar itu, pemerintah tetap mengalokasikan dana bantuan sosial (Bansos). Hanya saja, item bansos berbeda atau disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Salah satunya bansos minyak goreng.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kendari Abdul Rauf mengatakan tetap memberi perhatian terhadap masyarakat kurang mampu. Tiap tahun, Pemkot Kendari tetap menggelontorkan anggaran untuk membantu masyarakat. Tidak hanya itu, pemerintah turut mendapat sokongan dari pemerintah pusat.
"Kami berusaha hadir di tengah masyarakat yang kesulitan. Setiap ada musibah, pak Wali Kota selalu hadir memberi dukungan moril serta bantuan. Selain itu, kami pun mengusulkan tambahan kuota bansos dari pusat. Seperti di program keluarga harapan (PKH), bantuan pangan non tunai (BPNT) termasuk penerima bantuan iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)," ujar Abdul Rauf, Minggu (3/7).
Tahun lalu kata dia, bansos yang digelontorkan cukup besar. Untuk dana APBN saja, senilai Rp 145 miliar. Dana ini dikucurkan melalui beberapa program. Diantaranya, PKH, BPNT reguler, BPNT Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), asistensi sosial (Atensi) disabilitas, bansos beras PPKM, bantuan sosial tunai (BST) hingga PBI JKN Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Sementara Pemkot Kendari sambungnya, tetap mengalokasi bansos dalam sejumlah program. Salah satunya stimulus berupa modal usaha bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Upaya ini untuk memperkuat dan menjaga eksistensi pelaku usaha di tengah pandemi covid-19.
"Kalau tahun ini, kita belum bisa pastikan. Berapa total anggaran dan penerima. Sebab beberapa item bansos menjadi domain pusat. Khusus PKH sudah masuk penyaluran tahap II. Saat ini, bantuan telah tersalurkan ke 8.717 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)," jelas mantan Kabag Kesra Pemkot Kendari ini.
Pada dasarnya, pemerintah berusaha hadir di tengah masyarakat. Upaya ini bagian dari intervensi pemerintah dalam menekan angka kemiskinan. Khusus bagi pekerja sosial di lapangan tetap semangat, berdedikasi dan motivasi tinggi dalam menyukseskan program-program bantuan pemerintah.
"Tetap perkuat konsolidasi. Jalin koordinasi dengan seluruh stakeholder agar berbagai kendala yang muncul di lapangan dapat diatasi dan ditemukan solusinya," tutupnya. (b/m1)