Meningkatkan Pendapatan Perkapita, Menekan Angka Pengangguran
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Salah satu indikator tingkat kemakmuran penduduk di suatu daerah dapat dilihat dari nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita. Semakin tinggi pendapatan per kapita, maka wilayah tersebut semakin makmur. PDRB per kapita Kabupaten Buton dalam kurun waktu 2017 hingga tahun 2021 cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Kendati sempat turun saat gempuran pandemi Covid-19, namun duet Bupati Buton La Bakry dan Wakil Bupati Iis Elianti terus bergerak memulihkan ekonomi daerah. Kini, laju perekonomian di Buton bangkit seiring pemulihan ekonomian nasional dan daerah. Selain angkat pendapatan perkapita masyarakat meningkat, duet La Bakry dan Iis Elianti berhasi menekan angka pengangguran melalui kebijakan-kebijakan dan pendekatan program kerja.
Dari data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Buton, pada tahun 2017 PDRB perkapita, tercatat Rp32,72 juta, secara terus menerus meningkat hingga tahun 2019 sebesar Rp37,70 juta.
Tahun 2020 menurun menjadi Rp33,26 juta akibat dampak pandemi covid-19. Namun kembali meningkat pada tahun 2021 sebesar Rp33.84 juta. "Semakin membaiknya kondisi pandemik covid, pertumbuhan pendapatan perkapita juga mengalami koreksi menuju positif dan diharapkan di akhir tahun 2022 juga akan positif ke arah pertumbuhan," ungkap Bupati Buton La Bakry kepada Kendari Pos, kemarin.
Di samping pendapatan, pengeluaran perkapita juga merupakan salah satu parameter standar hidup yang layak. Pengeluaran per kapita Kabupaten Buton selama lima tahun mengalami flukuasi. Tahun 2017, pengeluaran perkapita berada pada nilai Rp7.117.000 per jiwa selama setahun, dan pada tahun 2021 sebesar Rp7.324.000 per jiwa selama setahun.
"Kita berharap di tahun 2022 ini, pendapatan masyarakat meningkat dan pengeluaran tetap stabil dan kebutuhan primernya selalu terpenuhi. Ilmu ekonominya begini, semakin tinggi pendapatan, dan dengan pengeluaran yang kecil, itu ada sinyal masa depan yang lebih baik, karena ada tabungan," jelas Bupati La Bakry.
Meningkatnya pendapatan perkapita itu tak terlepas dari peran aktif pemerintah dalam kendali duet Bupati La Bakry dan Wakil Bupati Iis Elianti. Pemerintah mendorong ini dengan berbagai upaya. Mulai dari mempermudah pelayanan perizinan, memberikan bantuan UMKM, hingga meningkatkan sumber daya manusia disektor pendidikan dan kesehatan.
"Misalnya perizinan. Semula butuh tujuh hari mengurusnya, sekarang maksimal dua hari sudah tuntas. Kita juga memberi bantuan seperti gerobak usaha pada UMKM, atau karamba untuk nelayan, bibit untuk petani. Semua itu berdampak pada pendapatan masyarakat," ungkap Bupati La Bakry.
Selain mendorong peningkatan pendapatan masyarakat melalui berbagai stimulus bantuan dan kemudahan administrasi perizinan itu, Pemkab Buton dalam kepemimpinan duet Bupati La Bakry dan Wakil Bupati Iis Elianti juga menekan angka pengangguran.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Buton dari tahun 2017 sampal 2021 cenderung fluktuatif. Tahun 2017 mencapai 2,47 persen. Lalu, turun menjadi 1,60 persen pada tahun 2018 dan kembali turun mencapai 1,29 persen tahun 2019.
Namun pandemik covid-19 berdampak pada sektor usaha sehingga tren pengangguran meningkat sekira 4,78 persen pada tahun 2020. Bupati La Bary terus bekerja dan berhasil menurunkan tren pengangguran pada posisi 4,74 persen. "Kita diproyeksikan di tahun 2022 ini akan menurun kembali seiring dengan bangkit dan bergeraknya kembali sektor usaha dalam pemulihan ekonomi daerah di Buton dan nasional," pungkas Bupati La Bakry. (lyn/b)