KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Hasil Musyawarah Provinsi (Musprov) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sultra yang memilih aklamasi Mayjend TNI (Purn) Andi Sumangerukka (ASR) terlegitimasi. Andi Sumangerukka
dilantik sebagai Ketua Umum DPD HKTI Sultra oleh Ketua Umum DPP HKTI Jenderal TNI (Purn) Moedoko.
Andi Sumangerukka dikantik Moeldoko dalam rapat kerja nasional (Rakernas) HKTI tahun 2022 di Hotel Discovery Ancol Jakarta, Jumat (1/7), kemarin. Pria yang karib disapa ASR itu memimpin HKTI Sultra periode 2022-2027. Setelah pelantikan, Ketua HKTI Sultra, Andi Sumangerukka akan segera merancang program kerja untuk meningkatkan kemajuan pertanian dan meningkatkan daya saing petani di Sultra.
Ketua Umum DPP HKTI, Moeldoko, mengatakan beberapa hal fundamental yang mempengaruhi kehadiran HKTI ini. Yakni, HKTI dapat meningkatkan dan memenuhi kebutuhan bahan pokok beras setiap tahunnya. Beras menjadi kebutuhan pokok bagi 270 juta jiwa rakyat Indonesia.
Selain itu, pertambahan angkatan kerja setiap tahun sekira 2,7 juta, sehingga diharapkan pertanian bisa memberi kontribusi ketersedian lapangan pekerjaan. "Karena masih banyak terjadi pengangguran pasca covid-19 yang melanda bangsa kita selama dua tahun ini,"ujar Moeldoko saat membuka Rakernas HKTI yang dihadiri Ketua Dewan Pertimbangan DPP HKTI Osman Sapta Odang, Jumat, kemarin.
Moeldoko menegaskan kehadiran HKTI di daerah diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menggerakkan roda perekonomian nasional. Mantan Panglima TNI itu juga mengingatkan pentingnya penguatan organisasi agar berperan besar dalam membangun ketahanan pangan, kemandirian pertanian, dan menjngkatkan kesejahtetaan petani.
"Hal yang urgen dilaksanakan HKTI adalah konsolidasi organisasi, pendampingan petani, koordinasi dan komunikasi dengan lembaga terkait, dan melakukan social engineering," tegas Moeldoko kepada seluruh pengurus DPD HKTI se-Indonesia dan peserta rakernas lainnya.
Moeldoko menambahkan HKTI harus melakukan konsolidasi sampai ke gabungan kelompok tani (Gapoktan). Dengan begitu, HKTI dapat membantu mengatasi permasalahan-permasalahan petani secara langsung. “Konsolidasi harus sampai menyentuh Gapoktan," pinta Moeldoko.
Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan DPP HKTI Osman Sapta Odang, menyampaikan terima kasih atas kemajuan HKTI ini dalam kendali Moeldoko. "Saya berharap DPP HKTI bisa memberikan kontribusi kemajuan pertanian di daerah dan secara nasional," ujarnya.
Ketua Umum DPD HKTI Sultra Andi Sumangerukka mengikuti pelantikan dan rakernas HKTI membawa misi besar untuk kesejahteraan petani di Sultra. Misi tersebut tertuang dalam program kerja 100 hari HKTI Sultra. "Saya ingin lewat HKTI bisa mendedikasikan diri untuk menyejahterakan masyarakat Sultra," kata Andi Sumangerukka kepada Kendari Pos dalam sebuah kesempatan.
Ketua Dewan Pembina Aku Sahabat Rakyat (ASR) itu mengungkapkan, program kerja 100 hari HKTI Sultra itu adalah pemberian beasiswa Be-ASR kepada masyarakat kurang mampu seperti anak petani agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. "Program ini sangat baik untuk mewujudkan cita-cita anak muda kita yang ingin kuliah namun terkendala dengan biaya. Mereka bisa menghubungi kami," ungkap Andi Sumangerukka.
Program lainnya adalah program sertifikat tanah gratis bagi petani. Tahun ini, HKTI Sultra bakal bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sultra untuk membantu sertifikasi lahan pertanian 1.000 petani. “Kami akan bantu pengurusannya. Maka dari itu kami akan inventarisir petani yang kesulitan mengurus sertifikat tanahnya,” jelas Andi Sumangerukka.
Selanjutnya ada bantuan pupuk gratis kepada petani. Andi Sumangerukka dan HKTI Sultra secara bertahap akan menyalurkan pupuk gratis kepada masyarakat dalam rangka mendukung produksi pertanian masyarakat. Dirinya berjanji akan mendirikan koperasi dan penguatan kelompok tani melalui Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani). "Dengan cara ini, petani bisa mengakses permodalan. Sehingga tidak tergantung lagi pada tengkulak," jelas Andi Sumangerukka.
Selain permodalan, Andi Sumangerukka bakal merancang bantuan pupuk kimia nonsubsidi dengan harga yang terjangkau melakui MoU dengan perusahaan distributor pupuk. Selanjutnya akan menggelar bimtek dan industrialisasi pertanian. (rls)