KENDARIPSO.CO.ID -- Tiap jelang perayaan hari besar keagamaan, Kendari kerap diserbu gelandangan dan pengemis (Gepeng). Fenomena tersebut kini mulai terasa jelang Idul Adha 1443 Hijriah yang jatuh tanggal 9 Juli mendatang. Secara berkelompok maupun individu, mereka nongkrong di sejumlah titik seperti pelataran MTQ, traffic Light dan rumah ibadah (masjid).
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kendari Abdul Rauf mengatakan persoalan ini bukanlah hal baru. Tiap ada momentum, para gepeng termasuk anak jalanan (anjal) membanjiri Kota Kendari. Dinsos mensinyalir adanya oknum yang tak bertanggung jawab memanfaatkan situasi.
"Sebagai besar gepeng berasal dari luar Kendari. Kita telah melakukan beberapa kali penertiban dan pembinaan, bukannya jera malah mereka kembali tetap turun ke jalan," kata Abdul Rauf, Rabu (29/6).
Ia kembali meminta masyarakat jangan mudah memberi uang atau dalam bentuk apapun di jalanan. Langkah ini untuk memberikan efek jera. Jika diberi, mereka akan terus meminta-minta. "Kami mohon kesadaran masyarakat agar tidak gampang memberi. Lebih baik berinfak ke masjid saja, panti asuhan atau lembaga resmi," pintanya.
Saat ini, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Satpol-PP dan instansi terkait lainnya untuk membantu melakukan razia gepeng dan anjal jelang perayaan Idul Adha. Di sisi lain, Dinsos mengusulkan ke pemerintah pusat untuk membangun rumah penampungan. "Kalau sudah ada, tempatnya bisa kita lakukan pembinaan gepeng dan anjal. Dengan begitu, nantinya mereka tidak berkeliling ke jalan lagi," tuturnya. (b/m1)