Ditinjau PT.SMI dan Bank Dunia, Pembangunan RS Jantung Dikebut

  • Bagikan
Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Pahri Yamsul (tengah) dan Asisten I Pemprov Sultra Suharno (kanan) mendampingi Kepala Divisi Pembiayaan Publik I PT.SMI Persero Erdia Dharmaputra (kiri) yang meninjau progres pembangunan RS Jantung, Rabu (29/6), kemarin.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pembangunan karya spektakuler Gubernur Sultra Ali Mazi, Rumah Sakit (RS) Jantung "Oputa Yi Koo" tak lama lagi rampung. Sejauh ini, progresnya sekira 76,33 persen. PT.Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero selaku pemberi pinjaman pembangunan RS Jantung meninjau progres proyek pembangunan, Rabu (29/6), kemarin.

PT.SMI tak sendiri. Bank Dunia melalui perwakilannya turut meninjau RS Jantung, Pembuluh Darah dan Otak yang digadang-gadang terbesar di kawasan Indonesia Timur itu. Kepala Divisi Pembiayaan Publik I PT.SMI Persero, Erdia Dharmaputra mengatakan, PT.SMI selaku pemberi pinjaman dana pembangunan RS Jantung kepada Pemerintah Provinsi Sultra berharap proyek tersebut dapat selesai tepat waktu.

Harapan itu muncul setelah melihat progres pembangunan RS Jantung dalam peninjauan, kemarin. Progresnya sesuai dengan time line yang telah disepakati. "Tinjauan kami bersama-sama Bank Dunia melihat hasilnya sampai hari ini progresnya masih positif," kata Erdia Dharmaputra saat diwawancara Kendari Pos, Rabu, kemarin.

Erdia Dharmaputra mengapresiasi terobosan jenius Gubernur Sultra Ali Mazi yang membangun RS Jantung ini. "Dengan pembangunan RS Jantung kita harapkan menjadi referensi buat provinsi lain. Karena tidak semua daerah bisa punya kemampuan untuk membangun RS spesialis seperti ini," ungkapnya didampingi Kepala Dinas Cipta Karya Bina Kontruksi dan Tata Ruang Sultra, Pahri Yamsul.

Erdia Dharmaputra meyakini proyek pembangunan RS Jantung berkonstruksi 17 lantai ini tuntas pada Oktober 2022. Bahkan sudah dapat difungsikan untuk melayani masyarakat Sultra. "RS jantung ini fungsinya juga sebagai RS pendidikan. Olehnya kita berharap kesiapan dari sumber daya manusianya yakni dokter spesialis, spesilis jantung sudah bisa dipenuhi oleh Pemerintah Provinsi Sultra," tuturnya.

Walaupun menunjukkan progres yang positif, tentu tetap ada yang perlu dievaluasi. Misalnya, ketersediaan sumber daya manusia yang mumpuni dibidangnya dan lingkungan yang perlu diperhatikan.

"Secara overall catatannya yakni bahwa pembangunan RS Jantung juga tentunya diikuti dengan bagaimana menjaga tata kelola lingkungan. Khususnya limbah rumah sakit. Sebab, jika tidak dikelola dengan baik maka akan berdampak pada pencemaran lingkungan," pungkas Erdia Dharmaputra.

Dinas Cipta Karya Bina Kontruksi dan Tata Ruang Sultra dalam kendali Pahri Yamsul terus mengebut penuntasan item pekerjaan. Pahri Yamsul mengatakan, progres RS Jantung "Oputa Yi Koo" terus menunjukan hasil yang positif. Setelah semua pekerjaan fisik tuntas, RS Jantung akan diresmikan.

Rencananya peresmian RS Jantung "Oputa Yi Koo" akan diresmikan Presiden RI pada Oktober 2022. "Nantinya ketika pasien masuk di sini (RS jantung) bukan rumah sakit tetapi rumah sehat, supaya menciptakan suatu rumah sakit yang berbeda dengan selama ini ada di mindset kita, bahwa rumah sakit itu selalu beraroma obat. Nah, di RS ini kita upayakan tidak ada. Konsep RS Jantung ini seperti kita masuk suatu hotel. Kita akan ceria sehingga secara psikologis kita bisa sehat," ungkap Pahri Yamsul.

Untuk diketahui, empat pimpinan OPD Pemprov Sultra turut meninjau progres pembangunan RS Jantung. Mereka adalah Asisten I Pemprov Sultra, Suharno, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sultra J.Robert, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sultra, Burhanuddin, Kepala Inspektorat Sultra Gusti Pasaru dan Kepala Dinas Kesehatan Sultra dr Putu Agustin Kusumawati. (m4/b)

Karya Ali Mazi Ditinjau PT.SMI dan Bank Dunia

Karya Ali Mazi Ditinjau PT.SMI dan Bank Dunia
--Pembangunan RS Jantung Dikebut

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pembangunan karya spektakuler Gubernur Sultra Ali Mazi, Rumah Sakit (RS) Jantung "Oputa Yi Koo" tak lama lagi rampung. Sejauh ini, progresnya sekira 76,33 persen. PT.Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero selaku pemberi pinjaman pembangunan RS Jantung meninjau progres proyek pembangunan, Rabu (29/6), kemarin.

PT.SMI tak sendiri. Bank Dunia melalui perwakilannya turut meninjau RS Jantung, Pembuluh Darah dan Otak yang digadang-gadang terbesar di kawasan Indonesia Timur itu. Kepala Divisi Pembiayaan Publik I PT.SMI Persero, Erdia Dharmaputra mengatakan, PT.SMI selaku pemberi pinjaman dana pembangunan RS Jantung kepada Pemerintah Provinsi Sultra berharap proyek tersebut dapat selesai tepat waktu.

Harapan itu muncul setelah melihat progres pembangunan RS Jantung dalam peninjauan, kemarin. Progresnya sesuai dengan time line yang telah disepakati. "Tinjauan kami bersama-sama Bank Dunia melihat hasilnya sampai hari ini progresnya masih positif," kata Erdia Dharmaputra saat diwawancara Kendari Pos, Rabu, kemarin.

Erdia Dharmaputra mengapresiasi terobosan jenius Gubernur Sultra Ali Mazi yang membangun RS Jantung ini. "Dengan pembangunan RS Jantung kita harapkan menjadi referensi buat provinsi lain. Karena tidak semua daerah bisa punya kemampuan untuk membangun RS spesialis seperti ini," ungkapnya didampingi Kepala Dinas Cipta Karya Bina Kontruksi dan Tata Ruang Sultra, Pahri Yamsul.

Erdia Dharmaputra meyakini proyek pembangunan RS Jantung berkonstruksi 17 lantai ini tuntas pada Oktober 2022. Bahkan sudah dapat difungsikan untuk melayani masyarakat Sultra. "RS jantung ini fungsinya juga sebagai RS pendidikan. Olehnya kita berharap kesiapan dari sumber daya manusianya yakni dokter spesialis, spesilis jantung sudah bisa dipenuhi oleh Pemerintah Provinsi Sultra," tuturnya.

Walaupun menunjukkan progres yang positif, tentu tetap ada yang perlu dievaluasi. Misalnya, ketersediaan sumber daya manusia yang mumpuni dibidangnya dan lingkungan yang perlu diperhatikan.

"Secara overall catatannya yakni bahwa pembangunan RS Jantung juga tentunya diikuti dengan bagaimana menjaga tata kelola lingkungan. Khususnya limbah rumah sakit. Sebab, jika tidak dikelola dengan baik maka akan berdampak pada pencemaran lingkungan," pungkas Erdia Dharmaputra.

Dinas Cipta Karya Bina Kontruksi dan Tata Ruang Sultra dalam kendali Pahri Yamsul terus mengebut penuntasan item pekerjaan. Pahri Yamsul mengatakan, progres RS Jantung "Oputa Yi Koo" terus menunjukan hasil yang positif. Setelah semua pekerjaan fisik tuntas, RS Jantung akan diresmikan.

Rencananya peresmian RS Jantung "Oputa Yi Koo" akan diresmikan Presiden RI pada Oktober 2022. "Nantinya ketika pasien masuk di sini (RS jantung) bukan rumah sakit tetapi rumah sehat, supaya menciptakan suatu rumah sakit yang berbeda dengan selama ini ada di mindset kita, bahwa rumah sakit itu selalu beraroma obat. Nah, di RS ini kita upayakan tidak ada. Konsep RS Jantung ini seperti kita masuk suatu hotel. Kita akan ceria sehingga secara psikologis kita bisa sehat," ungkap Pahri Yamsul.

Untuk diketahui, empat pimpinan OPD Pemprov Sultra turut meninjau progres pembangunan RS Jantung. Mereka adalah Asisten I Pemprov Sultra, Suharno, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sultra J.Robert, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sultra, Burhanuddin, Kepala Inspektorat Sultra Gusti Pasaru dan Kepala Dinas Kesehatan Sultra dr Putu Agustin Kusumawati. (m4/b)

Karya Ali Mazi Ditinjau PT.SMI dan Bank Dunia

  • Bagikan

Exit mobile version