Literasi Digital Masih Perlu Ditingkatkan

  • Bagikan
LITERASI DIGITAL

Pemerintah berupaya meningkatkan indeks literasi digital. Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia, literasi digital di Indonesia masih masuk kategori sedang. Nilainya 3,49 poin dari 5,00 poin.

Salah satu sasaran peningkatan indeks literasi digital adalah kalangan aparatur sipil negara (ASN). Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Kominfo Bonifasius Wahyu Pudjianto mengatakan, literasi digital itu meliputi banyak aspek. Mulai dari kecakapan digital, etika digital, budaya digital, sampai keamanan digital.

Dia menegaskan bahwa literasi digital tersebut sangat penting. Seperti Calistung (baca, tulis, dan hitung) pada saat masih kecil, literasi digital tidak bisa lepas dari kehidupan saat ini. " ASN di pemerintah pusat maupun daerah memiliki peran penting dalam peningkatan indeks literasi digital dan transformasi digital," ungkap Wahyu, kemarin.

Merujuk data Badan Kepegawaian Nasional (BKN) 2021 yang disampaikan dalam Training of Trainers (ToT) Literasi Digital Sektor Pemerintahan bagi ASN dijelaskan jumlah ASN di Indonesia sangat banyak. Jumlahnya mencapai 4,1 juta orang. Perinciannya 961.629 (23 persen) ASN di instansi pusat. Kemudian 549.353 (13 persen) ASN pemerintah provinsi dan 2,6 juta lebih (64 persen) ASN instansi kabupaten serta kota.

Dari data statistik tersebut menunjukkan bahwa ASN berpotensi sebagai aspek penting dalam percepatan transformasi digital. Khususnya untuk meningkatkan Indeks Literasi Digital Nasional.

Kepala Pusat IV Pengembangan Kompetensi Fungsional dan Teknis BPSDM Kementerian Dalam Negeri Dian Andy Permana menyambut baik serta antusias kolaborasi dan kerjasama Kemenkominfo dengan Kemendagri tersebut. Khususnya dalam peningkatan kapasitas literasi digital para Widyaiswara.

“Ini momen yang bagus untuk menambah kualitas bagi para Widyaiswara Kemendagri, akan menambah
kemampuan dan poin mereka,” imbuhnya. (JP)

  • Bagikan

Exit mobile version