KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Upaya Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Konawe Utara (Konut) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian bagi petani terus ditingkatkan. Salah satu dengan menyiapkan bibit unggul untuk petani dan penggunaan alat, mesin pertanian untuk mendongkrak hasil panen. Plt Kepala Distanak Konut, Marthen Minggu, mengatakan, Distanak telah menyiapkan pupuk, bibit serta alat dan mesin pertanian (Alsintan) berupa unit excavator ukuran besar dan mini. Termasuk 50 unit traktor merek John Deere yang akan digunakan kelompok tani.
"Cara untuk meningkatkan hasil panen di sektor tanaman pangan seperti padi, harus dibarengi dengan teknologi pertanian yang mumpuni. Jika selama ini sawah ditanami hasilnya hanya tiga ton, bagaimana kita tingkatkan jadi lima ton. Untuk mewujudkan itu harus ada teknologi pertanian yang dimasukkan,”ujar Penyuluh Senior Pertanian tersebut, Rabu (22/6). Pemanfaatan teknologi dengan penyiapan bibit unggul harus dibarengi dengan pemberian pupuk yang sesuai dengan dosis dan waktu pemakaian. Hal inilah yang menjadi tugas penyuluh dalam memberikan ilmu teknologi pertanian kepada petani terkait cara budi daya dan penggunaan pupuk yang benar.
“Petani kita di sini masih belum terlalu paham teknologi. Inilah tugas Distanak melalui penyuluh untuk menerapkan teknologi pertanian. Termasuk penggunaan pupuk sesuai dosis," sambungnya. Menurur Marthen, dengan pemberian bibit unggul dan cara penanaman tepat serta perawatan hingga perlakukan pemberian pupuk yang benar akan meningkatkan hasil produksi. “Saat ini, kami sudah siapkan bibit, benih pupuk untuk segera disalurkan kepada kelompok tani,” katanya.
Kemudian pengorganisasi sangat diperlukan melalui wadah kelompok tani. Makanya, Penyuluh Pertanian didorong untuk aktif melakukan pendampingan penyuluhan pada kelompok tani agar mendapatkan hasil lebih maksimal. "Seluruh Penyuluh Pertanian yang ada di Konut digerakan semua. Makanya bantuan-bantuan yang saya sebutkan tadi, mulai dari pupuk, benih, pestisida, herbisida dan alat pertanian lainnya diberikan pada kelompok tani secara serentak pada seluruh kecamatan melalui Koordinator Penyuluh untuk diberikan pada kelompok yang layak dibantu. Sehingga tidak ada lagi bantuan yang masuk lewat proposal," pungkas Marthen Minggu. (c/min)