KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Tiga titik blank spot di Kabupaten Buton mendapat perhatian dan pemantauan dari Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam). Blank spot merupakan kondisi di mana suatu tempat tidak tersentuh atau tercover signal tekomunikasi. Baik untuk komunikasi analog jaringan telepon atau digital seperti jaringan internet. Kemenpolhukam langsung menggandeng tiga operator seluler (Opsel) untuk melihat potensi dan solusi tiga titik dimaksud. Kemenkopolhukam mengawali kunjungannya dengan menggelar rapat koordinasi dengan Pemkab Buton sekaligus mendengar paparan terkait kondisi wilayah tiga wilayah itu, yakni Desa Wajah Jaya di Kecamatan Lasalimu Selatan, Lasembangi di Lasalimu dan Bukit Asri di Kecamatan Kapontori.
Asdep Koordinasi Telekomunikasi dan Informatika, Marsma TNI Penny Rajrendra, mengatakan, pihaknya mendapat perintah untuk melihat kesenjangan digital di daerah, salah satunya adalah Kabupaten Buton. Buton disebut penting untuk segera mencover semua wilayahnya dengan jaringan telekomunikasi. Sebab daerah itu adalah kawasan strategis nasional atas kepemilikan cadangan aspal. "Buton bukan wilayah 3T (Terpencil, Terluar dan Tertinggal). Kemudian Buton adalah penghasil aspal, salah satu sumber daya alam besar bangsa. Pak Presiden Jokowi juga direncanakan ke sini nanti meninjau aspal. Inilah alasan-alasan kami berkunjung meninjau ke Buton," katanya, Kamis (16/6).
Kesatuan bangsa dari sisi komunikasi kata dia menjadi tugas Kemenkopolhukam untuk melakukan kombinasi, sinkronisasi dan pengendalian. Agar semua wilayah bisa terkoneksi, dan potensi di daerah bisa berkembang cepat. "Olehnya itu hari ini sudah kita undang tiga Opsel untuk melihat, mudah-mudahan ada solusi dan pemerintah akan menfasilitasi segala sesuatunya," janji Penny Rajrendra. Sementara itu, Bupati Buton, La Bakry, melalui Asisten III Setkab, Muhiddin, menyampaikan, warga pada tiga titik blank spot itu memang sudah lama menantikan adanya jaringan telekomunikasi. "Masyarakat di sana sudah puluhan tahun hidup tanpa jaringan telekomunikasi. Kalau mau menelepon atau internet harus bergerak mencari titik tertentu, seperti di ibu kota kecamatan," katanya.
Muhiddin berharap, keikutsertaan tiga operator seluler dalam tinjauan lokasi usai Rakor itu, bisa memberi harapan nyata bagi masyarakat. "Harapan kita tentu ada hasil positif dari kunjungan ini," pungkasnya. Untuk diketahui, tiga perwakilan operator tersebut adalah Arifin Torinding dari XL, Ihsan Amar dari Supervicor Distric Operation Telkomsel Baubau dan Hamka selaku PIC Indosat Cooredo Kendari. Mereka sepakat akan mempresentasikan hasil pertemuan dan tinjauan lapangan itu ke pimpinan masing-masing, sebelum memberi keputusan akhir. (b/lyn)