KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Infrastruktur pelayanan air bersih di Kabupaten Wakatobi diklaim mengalami peningkatan pada tahun 2020 lalu sebesar 90 persen. Tahun ini, melalui dana alokasi khusus (DAK), pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Wakatobi kembali menganggarkan program air bersih sebesar Rp 5 miliar dan difokuskan pada beberapa pulau. Kendati saat ini pelayanan air bersih di Kabupaten Wakatobi telah berada di angka lebih dari 90 persen, namun harus dimaksimalkan lagi. Masih butuh biaya yang tidak sedikit. Hanya, karena saat ini anggaran belum memadai maka dilakukan secara bertahap.
Kepala Dinas PUPR Wakatobi, H. Kamaruddin, menjelaskan, untuk air bersih khususnya sambungan rumah (SR) tidak semua pulau akan dialokasikan tahun ini. “Beberapa pulau. Ada juga di Tomia, di Wangi-Wangi dan Kaledupa juga dialokasikan. Kalau sanitasi tahun ini ada Binongko dan beberapa pulau lainnya,” terangnya, Rabu (15/6). Jika anggaran air bersih mengalami sedikit peningkatan, sanitasi justru turun. Anggaran tersebut kata dia akan difokuskan pada daerah yang telah ditetapkan memiliki angka stunting yang tinggi di Wakatobi. Sehingga usulannya disesuaikan dengan daerah-daerah yang masih fokus pengendalian stunting tersebut.
“Jadi kita koordinasi juga dengan Dinas Kesehatan terkait daerah mana saja di Wakatobi yang angka stuntingnya masih tinggi. Itu yang akan kita fokuskan dulu untuk sanitasi,” jelasnya. Sementara itu, DAK dari Bidang Cipta Karya tahun ini kurang lebih Rp 9 miliar. Paling besar untuk anggaran air bersih dan sanitasi. Sementara ada juga dianggarkan untuk tempat pencacahan sampah jadi pupuk yang lokasinya ada di Pulau Kapota dan Wangi-Wangi. (c/thy)