KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Asosiasi Profesi Widyaswara Indonesia (APWI) Sulawesi Tenggara (Sultra) kini punya pengurus baru. Dr Drs. Ruslan, M.Pd dipercaya memimpin lembaga yang beranggotakan pengajar dan mentor Aparatur Sipil Negara (ASN) ini. Pengukuhan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) APWI Sultra berlangsung di Hotel Horison Kendari, Rabu (15/6).
Asisten 1 Sekretariat Provinsi (Setprov) Sultra Muhammad Ilyas Habibu mengatakan widyaswara sama halnya dengan profesi guru. Namun bedanya Widyaswara ini berkiprah di sumber daya aparatur sipil negara (ASN). Dengan terbentuknya pengurus baru, ia berharap bisa merumuskan program-program kerja yang tentunya fokus pada masalah-masalah sumber daya manusia (SDM) khususnya di lingkup pemerintahan.
"Kami harapkan pengurus APWI dapat membuat pemetaan terkait dengan permasalahan SDM khususnya yang terdapat di Sultra. Tidak hanya itu, Widyaswara juga harus terus mengasah kemampuan dan kompetensinya. Karena dinamika perkembangan zaman ini terus dinamis seiring dengan perkembangan teknologi. Artinya, semua orang bisa belajar melalui teknologi seperti online," ujarnya, Rabu (15/6).
Ketua DPD APWI Sultra Ruslan mengatakan Widyaswara miliki tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan. Sebagaimana yang tertuang dalam RPJMD 2019-2024, pada tahun tahun 2024 ASN harus berkelas dunia (world class geverment).
"Kami meyakini dengan hadirnya organisasi profesi Widyaswara di Sultra ini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi pengembangan kompetensi dan wawasan Widyaswara di daerah ini. Sehingga para Widyaswara dapat benar-benar menjalankan fungsinya sebagai percepatan pengembangan kompetensi ASN," ujarnya.
Pengurus Widyaswara yang dikukuhkan kata dia, sebanyak 21 orang. Rinciannya, 12 orang laki-laki dan 9 orang perempuan. Dari sisi pendidikan, sebanyak 8 orang pendidikan doktor dan 13 berpendidikan magister. Mereka bertugas di BPSDM Sultra dan Balai Pelatihan Kesehatan.
Dewan Pakar DPD APWI Sultra, Nahwa Umar berharap kehadiran DPD APWI dapat meningkatkan dan mencari inovasi baru yang memang bertujuan untuk mencerdaskan ASN menuju kelas dunia. Apalagi widyaiswara merupakan jabatan yang memiliki peran penting dan krusial bagi pengembangan kompetensi ASN.
"Tugas seorang widyaswara memang harus betul-betul. Contohnya itu apa yang saya dapatkan sebelumnya seperti pengalaman itulah yang harus kita tularkan kepada teman-teman ASN. Ke depannya, kompetensi Widyaswara dapat terus dikembangkan serta dapat selalu meningkatkan nilai profesionalitas jabatan," kata mantan Sekot Kendari ini. (b/m1)