Gelombang Kelvin dan Low Picu Cuaca Ekstrem

  • Bagikan
HUJUJAN : Dalam sepekan terakhir, Kota Kendari diguyur hujan. Berdasarkan prediksi BMKG, cuaca ekstrem akan terjadi di Sultra termasuk Kendari hingga tujuh hari kedepan. Lalulintas saat hujan di jalan Boulevard Kendari, Rabu (15/6).

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Langit Kota Kendari dalam sepekan terakhir ini diselemuti awan. Pergerakan awan begitu masih sehingga menyebabkan hujan dengan intensitas sedang dan lebat. Kondisi yang sama juga terjadi di sebagian besar wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra). Peningkatan curah hujan ini dipicu gelombang Kelvin dan Low di atmosfir.

Dari pengamatan satelit, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan di Sultra khususnya Kendari meningkat hingga tujuh hari ke depan. Untuk itulah, masyarakat diminta tetap waspada akan cuaca ekstrem. Di wilayah perairan, angin yang bertiup hingga 20 knot atau 40 kilometer (km) perjam memicu tinggi gelombang.

Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim BMKG Kota Kendari, Faizal Habibie menjelaskan berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan dan tinggi gelombang dalam periode sepekan kedepan di sebagian wilayah daratan dan perairan di Sultra.

Fenomena alam ini lanjutnya, dipicu oleh peningkatan aktivitas dinamika atmosfer seperti aktifnya gelombang Kelvin dan Low. Bersamaan dengan itu, massa udara basah lapisan rendah terkonsentrasi sampai lapisan 700 mb mencapai 70-90 persen. Index labilitas ringan sampai sedang dan pola konvektif skala lokal, beserta hangatnya suhu muka laut di wilayah bagian perairan Bau-bau, Wakatobi dan Laut Banda.

"Massa udaran basah ini menjadi pemasok uap air mendukung pembentukan awan hujan cukup tinggi di wilayah Sultra," jelasnya, Rabu (15/6).

Berdasarkan pantauan pergerakan angin atau streamlinenya, angin bertiup dari Timur hingga Tenggara, memasuki perairan Wakatobi dan Laut Banda Timur Sultra dengan kecepatan mencapai 20 Knots. Makanya, tujuh hari kedepan potensi cuaca ekstrem, curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang.

"Untuk Kendari terpantau dari radar menunjukkan hampir di semua wilayah masih akan terjadi hujan dengan intensitas ringan sampai sedang. Terutama di wilayah Selatan dan Timur Kendari," ujarnya.

Ia menghimbau masyarakat agar tetap waspada khususnya daerah yang terdampak curah hujan tinggi. Sebab hal ini dapat memicu bencana Hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalanan licin.

Di sisi lain, tetap selalu memperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran. Selain itu, masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada. "Kami minta tetap memperbarui informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik," pintanya. (b/m1)

Pemicu Cuaca Ekstrem
Aktifnya Gelombang Kelvin dan Low
Konsentrasi Massa Udara Basah di Atmosfir
Index Labilitas Ringan sampai Sedang
Pola Konvektif Skala Lokal
Hangatnya Suhu Muka Laut

Daerah Curah Hujan Meningkat
Konawe Kepulauan
Konawe Selatan
Muna
Muna Barat
Buton Utara
Wakatobi
Buton
Buton Tengah
Baubau
Kendari
Buton Selatan
Konawe Utara
Kolaka
Konawe

Gelombang Tinggi
Perairan Utara Wakatobi bagian Timur
Perairan Selatan Wakatobi bagian Barat dan Timur
Laut Banda Timur Sultra bagian Selatan.

  • Bagikan

Exit mobile version