Jalur Rempah, Jembatan Benteng Wolio Buton Menuju Unesco

  • Bagikan
KRI Dewaruci berlabuh selama dua hari di Pelabuhan Murhum Kota Baubau. Kehadiran kapal yang mengangkut peserta Laskar Rempah itu disambut antusias warga dan para pelajar. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau memberi izin pihak sekolah mengantar para pelajar untuk menyaksikan dari dekat sekaligus berswafoto di atas kapal bersejarah itu.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewaruci berlabuh selama dua hari di Pelabuhan Murhum Kota Baubau sejak tanggal 8 sampai 10 Juni lalu. Kehadiran kapal yang mengangkut peserta laskar rempah itu pun disambut antusias warga dan para pelajar Kota Baubau. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau memberi izin pihak sekolah mengantar para pelajar untuk menyaksikan KRI Dewaruci dari dekat sekaligus berswafoto di atas kapal bersejarah itu.

"Anak-anak sekolah kita beri waktu khusus untuk melihat dan naik ke kapal Dewaruci. Ini untuk membangkitkan semangat dan kebanggaan kita. Jalur rempah ini sebenarnya mengokohkan ke- Indonesia-an kita," kata Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau La Ode Aswad.
Khusus masyarakat Baubau dan Buton, jalur rempah menjadi pengakuan sejarah jika pemilik benteng terluas dunia ini adalah salah satu daerah yang berpengaruh di masa lampau. Momentum itu sekaligus juga menegaskan Benteng Wolio Buton adalah situs yang bernilai sejarah tinggi dan tetap lestari hingga saat ini. "Karenanya, jalur rempah ini sebetulnya jembatan bagi Benteng Wolio menuju situs warisan dunia, Unesco," lanjutnya.

Lanjut Aswad, bukti sejarah dan dokumen penunjang serta pengakuan para budayawan dianggap sudah cukup menjadi penguatan. Hanya saja dia mengakui proses mendapat pengakuan Unesco memang butuh waktu yang cukup lama, sesuai pengalaman sembilan situs lainnya di Indonesia yang sudah lebih dulu dinobatkan sebagai situs warisan dunia, itu diperjuangkan minimal tujuh tahun lamanya oleh daerahnya. "Kita berharap, jalur rempah kemarin menambah kekuatan kita mewujudkan Benteng Wolio ini sebagai situs warisan dunia," tambahnya.

Jumat pagi lalu, Pemkot Baubau melepas dengan resmi KRI Dewaruci yang bertolak menuju Ternate, lintasan jalur rempah berikutnya. Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, menyampaikan ucapan terima kasih sekaligus juga permohonan maaf jika masih ada kekurangan dalam pelayanan pemerintah dan segenap warga. Bagi dia, berlabuhnya KRI Dewaruci di Baubau adalah pembuktian sejarah, bahwa otoritanya adalah konektivitas inti dari pelayaran nusantara sejak dulu. "Terima kasih sudah memberi kami pengalaman dan kenangan bahwa kapal kebanggaan bangsa ini pernah singgah di Baubau dan bisa disaksikan secara langsung oleh warga," katanya dalam seremoni pelepasan KRI Dewaruci.

  • Bagikan