KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) pelaku ekonomi kreatif (Ekraf ). Salah satunya, dengan menggelar workshop bertajuk “kewirausahaan dan pemberdayaan sektor ekonomi kreatif dalam rangka mendukung perluasan pasar produk ekraf” di Kota Kendari selama 10-11 Juni di Hotel Zahra Syariah. Kegiatan itu diikuti 50 peserta.
Kepala Dispar Sultra, H Belli Harli Tombili, mengatakan, perkembangan sektor pariwisata tidak bisa lepas dari ekraf. Karena peran dari pelaku ekraf mampu memberi nilai tambah pada daya tarik dan daya saing pariwisata di Sultra. Akan tetapi perkembangan ekraf juga harus sejalan dengan peningkatan kemampuan dan daya saing SDM di bidang tersebut. “Pariwisataan itu merupakan anugerah alam yang diberikan sang pencipta, akan tetapi jika anugerah ini tidak dihiasi oleh konten-konten dari ekraf, itu tidak akan menjadi sesuatu yang hebat. Jadi pengembangan kepariwisataan, ekraf itu menjadi salah satu yang fundamental. Karena dengan digelorakannya ekraf ini, maka destinasi wisata kita bisa jauh lebih keren,”beber H. Belli Harli Tombili.
Mantan Pj Sekab Kolaka Timur ini menambahkan, dalam mendukung perkembangan ekraf di Sultra, berbagai hal telah dilakukan baik itu dari penerbitan perda tetang perlindungan ekraf tahun 2020. Pihaknya juga membuat roadmap terkait rerencana-rencana pembangunan ekraf di Sultra. Selain itu , melakukan pelatihan atau menggelar workshop dan melakukan kunjungan ketempat atau daerah yang ekraf-nya sangat maju. “Jika SDM kita berkualitas dan mumpuni maka saya yakin, kita bisa mewujudkan good quality event dan good quality produk ekonomi kreatif,”pungkasnya.
Sementara itu Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif (Ekraf ) Dispar Sultra, Syamsinar, mengatakan, workshop merupakan awal mewujudkan mimpi untuk membangun gerakan bersama, yaitu gerakan ekonomi kreatif bisa, ekonomi kreatif Sultra yang didalamnya bertumpu pada partisipasi dan kolaborasi bersama. “Mimpi kami mewujudkan ekraf Sultra menjadi tulang punggung kemajuan pariwisata daerah, tulang punggung kemajuan perekonomian Sultra. Untuk mewujudkan ini kita tidak bisa bergerak sendiri tetapi membutuhkan komitmen bersama dari semua stakeholder yang ada,” katanya.
Ia berharap, dengan workshop ini, menghasilkan SDM Sultra yang berkualitas, khususnya komunitas dan pelaku ekraf, yang nantinya akan unggul, profesional dan berjiwa wirausaha dalam mendukung penyelenggaraan event-event yang ada di Sultra.
CEO Nunini Reka Imaji yang juga salah satu pemateri workshop, Mario Devys, mengatakan, dalam membuat event, jangan berpikiruntuk diri sendiri atau berdasarkan selera EO. Namun, harus bisa memetakan untuk market yanng luas. Sementara itu, Kurator Event Kharisma Nusantara yang juga salah satu pemateri workshop, Galih Sedayu, menjelaskan merancang event kratif itu harus berdampak, mandiri dan berkelanjutan. Ketika membuat sebuah event, para EO ini harus memikirkan juga bagaimana agar event ini berkelanjutan dan menjadi rujukan ketika daerah lain membuat sebuah event. (m4/adv)