KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya memperkenalkan moderasi beragama kepada berbagai kalangan. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) pun diedukasi tentang moderasi beragama, kemarin (10/6), usai aplikasi Sistem Layanan Informasi Moderasi Beragama (Simoderat) diluncurkan.
Kepala Kemenag Sultra, H. Zainal Mustamin menggariskan aplikasi Simoderat yang telah diluncurkan akan memberikan kemudahan dalam pengurusutamaan moderasi beragama bagi guru PAI dan siapa saja yang ingin mengetahuinya. Kehadiran layanan ini tentu memudahkan banyak pihak dalam memanfaatkan teknologi untuk kepentingan yang positif. Ini berkaitan dengan bagaimana moderasi beragama sebagai semangat yang bisa menyentuh kalangan milenial yang sangat akrab dengan penggunaan internet. “Semoga Simoderat bisa bermanfaat dan tidak berhenti di tengah jalan, tapi bisa berkelanjutan, “ kata mantan Kepala Kemenag Kendari itu, kemarin.
Langkah pembinaan guru PAI ini dapat menjadi bagian lain dari upaya pengarusutamaan moderasi beragama di lingkungan sekolah. Sebagaimana lahirnya graha moderasi beragama, menjadi mini laboratorium kerukunan beragama dan kearifan lokal. Yang diangkat menjadi dasar-dasar dalam membangun dan menjaga keragaman umat beragama. “Ini tentu menjadi sumbangsih kita bagi Indonesia dalam merekatkan keberagaman kita,” jelasnya.
Moderasi beragama tidak hanya menjadi tuntutan hidup kebangsaan, namun merupakan cara Tuhan untuk menciptakan keindahan di dunia ini. Tanpa moderasi beragama atau keragaman di bumi ini, maka hidup ini akan hambar karena berjalan monoton. Katanya, moderasi beragama bukanlah mencamp`uradukkan ajaran agama. Namun, setiap orang meyakini kebenaran ajaran agama yang dianutnya dan pada saat yang sama bersedia menerima orang lain juga punya keyakinan. Inilah ikhtiar buat guru agama agar menjadi guru-guru yang mengajarkan keramahan, bukan kemarahan. “Menjadi guru-guru yang bijak tetapi tidak melanggar. Cara-cara berpikir modern harus kita bawa karena guru agamalah yang mengajarkan keberagamaan pada anak-anak kita,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Kemenag Kendari H M Lalan Jaya mengatakan, Kepala Kemenag Sultra terus memperkenalkan kepada guru-guru agama terkait moderasi beragama yang merupakan salah satu program prioritas dari Menteri Agama. “Ini dilakukan agar moderasi beragama bisa lebih tersosialisasi kepada semua stakeholder, “ujarnya.
Ia berharap, guru PAI dapat menggunakan Simoderat untuk berkreasi dalam upaya pengembangan profesi guru. Di antaranya, mengisi artikel, video pendek atau kegiatan lain yang terkait moderasi beragama di sekolah masing-masing,”tukasnya. (rah/b)