KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Ikan teri, salah satu komoditas unggulan Kabupaten Buton Tengah (Buteng) telah lama merambah pasar nasional. Sayangnya, branding Buteng dalam perdagangan ikan berkualitas tinggi tersebut masih rendah. Ikan teri Buteng seringkali dijual secara gelondongan sehingga menghilangkan identitas asalnya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Buteng, Muh Rijal memahami persoalan ini. Menurutnya, peluang pasar ikan teri Buteng yang begitu besar harus didukung dengan political will pemerintah. Untuk memperkuat brand ikan teri Buteng di kancah domestik, diperlukan langkah-langkah yang terstruktur mulai dari hulu hingga hilir. Dari sisi hulu, sejak tahun 2021, DKP Buteng mendorong kemandirian nelayan ikan teri di berbagai kecamatan dengan bantuan alat tangkap.
Harapannya, bantuan tersebut dapat meningkatkan produktivitas nelayan yang selama ini sudah cukup baik. “Kita beri bantuan bagan sebanyak 220 unit. Alat tangkap ini tersebar mulai dari Kecamatan Mawasangka sampai Mawasangka Timur. Semua alat yang tersebar ini sudah cukup untuk penangkapan teri,” ujar Rijal, kemarin.
Dari sisi hilir, pihaknya berupaya menggenjot pemasaran komoditas ikan teri melalui pendekatan ekonomi kreatif. Langkah awal yang akan ditempuh yakni memberikan pelatihan kepada masyarakat agar mampu mengolah ikan teri menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. “Kita akan melapor kepada Pak Bupati agar diberikan dukungan anggaran untuk pelatihan kepada masyarakat. Akan kita ajukan di anggaran perubahan APBD. Jika tidak disetujui berarti kita mulai di tahun 2023,” imbuhnya.
Sejauh ini, lanjut dia, produksi teri Buteng cukup tinggi. Setiap tahunnya, rata-rata mencapai 1.200 ton dengan daerah tujuan didominasi oleh Pulau jawa. Dengan potensi yang besar ini, DKP Buteng berupaya untuk membangun brand sendiri sehingga teri Buteng semakin dikenal hingga mancanegara. “Penjualan rata-rata dilakukan dalam bentuk gelondongan. Jadi kami ingin memberikan masukan ke Bupati agar ikan teri yang dikirim memiliki label Buteng. Kita berharap kedepan ini bukan hanya Kota Medan yang punya brand teri, tapi kita juga di Buteng bisa manfaatkan sebagai produk unggulan,” tandasnya. (uli/b)