KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Selain untuk pembangunan jalan, tahun ini ada anggaran sebesar Rp 9 miliar dari dana alokasi khusus (DAK) untuk peningkatan sarana sanitasi dan air bersih di Wakatobi. Infrastruktur tersebut akan difokuskan pada beberapa titik di sejumlah pulau. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Wakatobi, Kamaruddin, menjelaskan, ada beberapa usulan yang sudah seharusnya direalisasikan, karena menjadi kebutuhan masyarakat. Namun, sanitasi biasanya hanya diusulkan melalui DAK, sehingga harus dilakukan secara bertahap karena anggaran yang tidak memadai.
“Tahun ini anggaran untuk sanitasi dan air bersih sekitar Rp 9 miliar dan akan disebar ke beberapa pulau. Di Binongko sudah dibuatkan pada beberapa titik untuk lokasi sanitasi. Khususnya untuk sambungan rumah (SR). Ada juga di Pulau Tomia untuk air bersih, di Wangi-Wangi dan Kaledupa juga dialokasikan,” jelasnya, Jumat (27/5). Anggaran tersebut juga ada porsi untuk tempat pencacahan sampah menjadi pupuk. “Jadi dibagi untuk ketiga program tersebut. Tapi, yang paling besar untuk sarana air bersih dan sanitasi. Untuk tempat pencacahan sampah jadi pupuk itu ada di Pulau Kapota dan Wangi-wangi. Memang tahun ini anggarannya sedikit berkurang dibanding tahun lalu," aku Kamaruddin.
Program sanitasi lanjut dia masih butuh perhatian serius. Sementara untuk air bersih sejauh ini sudah capai 80 persen di Kabupaten Wakatobi. “Tapi untuk sarana air bersih yang kurang 20 persen itu, masih banyak. Bukan jumlah yang sedikit itu. Tetap kita upayakan juga setiap tahunnya,” janjinya. Untuk diketahui, Dinas PUPR Wakatobi mendapat alokasi DAK fisik sebesar Rp 24 miliar lebih, pada tahun 2022 ini. Anggaran tersebut terbagi menjadi dua. Untuk DAK Bidang Bina Marga sebanyak Rp 15 miliar, sementara untuk Bidang Cipta Karya lebih Rp 9 miliar. (b/thy)