KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemberian vaksin melalui program imunisasi merupakan salah satu strategi pembangunan kesehatan nasional. Imunisasi diyakini mampu mencegah penyakit menular sebagai salah satu tindakan pencegahan yang efektif dan efisien. Strategi nasional tersebut telah ditindaklanjuti Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe dengan melakukan pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun 2022 di wilayah setempat.
Jumat (27/5), Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa resmi memulai pencanangan BIAN yang digelar selama satu bulan kedepan. Pencanangan BIAN di Konawe tersebut dimulai dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Unaaha.
Kery Saiful Konggoasa mengatakan pandemi Covid-19 yang terjadi awal tahun 2020 silam, memberikan dampak penurunan cakupan imunisasi yang cukup signifikan.
Di Indonesia, cakupan imunisasi menurun signifikan. Dari 93,7 persen di tahun 2020, menurun 20 persen menjadi 77,3 persen di 2021. Penurunan cakupan imunisasi ini akan mengakibatkan timbulnya daerah-daerah yang berpotensi menjadi sumber penyakit sangat menular (infeksius) dan menimbulkan kejadian luar biasa (KLB).
Bupati Konawe dua periode itu menuturkan, imunisasi yang tidak diberikan kepada anak kecil, berpotensi mengakibatkan anak tersebut terjangkit penyakit infeksius. Seperti campak, rubella, difteri, hepatitis B, polio, serta lainnya. Yang mana, dampak paling parah bisa menyebabkan kematian anak manakala terjangkit penyakit infeksius. Sebab itu, Kery Saiful Konggoasa sesumbar BIAN menjadi strategi mengatasi permasalahan penyakit menular terkhusus pada wilayah otoritanya.
"Pencanangan ini kita harapkan menjadi penyemangat bagi seluruh lapisan masyarakat di semua kalangan umur. Kita harus bisa bangkit dari kondisi pandemi Covid-19 untuk mengejar target peningkatan cakupan imunisasi anak di Konawe," imbuh politikus PAN Sultra itu.
Kery menyebut, pencanangan BIAN di Konawe bakal digelar hingga 27 Juni 2022 alias sebulan lamanya. Adapun sasaran imunisasi BIAN di Konawe, yakni sebanyak 58.357 orang. Kesemuanya merupakan anak usia 9 bulan hingga 12 tahun. Untuk jenis vaksin yang bakal disuntikkan yaitu vaksin campak-rubella, OPV dan IPV, serta penthavalent.
"Semuanya telah mendapat rekomendasi dari WHO. Termasuk, izin edar dari Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM)," rincinya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Konawe, Mawar Taligana menerangkan, penyuntikan imunisasi untuk anak sangat penting dilakukan. Hal itu, agar kesehatan anak dapat terjaga hingga menjadi dewasa. Selama pencanangan BIAN di Konawe itu, sambung Mawar Taligana, orang tua diminta sesegera mungkin membawa sang anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan imunisasi rutin.
"Tindaklanjutnya ini, kita sudah instruksikan 29 puskesmas se-Konawe untuk lebih memprioritaskan penyuntikan imunisasi anak. Pemberian imunisasi terbukti melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya. Dengan demikian, anak menjadi lebih sehat dan produktif. Manfaat dari imunisasi juga jauh lebih besar dibandingkan dampak yang ditimbulkan di masa depan," tandas mantan Sekretaris Dinkes Konawe itu. (adi/adv)