Menko Airlangga Perkuat Kerja Sama Ekonomi dengan Arab Saudi

  • Bagikan
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi dan Perencanaan Arab Saudi, Faisal Al-Ibrahim di Davos, Swiss.


Mitra Strategis Visi Arab Saudi 2030 dan Visi Indonesia Emas 2045

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Hubungan bilateral Indonesia dan Arab Saudi di bidang ekonomi terjalin dengan baik. Nilai perdagangan Indonesia-Arab Saudi sebesar USD5,5 miliar tahun 2021. Ekspor Indonesia ke Arab Saudi selama periode Januari-Desember 2021 sebesar USD1,5 miliar, naik sebesar 12,78 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang berjumlah USD1,33 miliar. Selain itu, total nilai Foreign Direct Investment dari Arab Saudi ke Indonesia mencapai USD24,6 juta pada periode 2016-2021.

Untuk mengokohkan hubungan bilateral itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Menteri Ekonomi dan Perencanaan Arab Saudi, Faisal Al-Ibrahim, di Davos, Swiss, kemarin. Dalam pertemuan bilateral, kedua menteri itu membahas perdagangan antara kedua negara dan rencana kerja sama pada bidang investasi.

Menko Airlangga menyampaikan harapannya agar Indonesia dapat menjadi mitra strategis Arab Saudi melalui sinergi upaya Visi Arab Saudi 2030 dan Visi Indonesia Emas 2045. "Kami juga berharap hubungan bilateral dengan Arab Saudi terjalin semakin erat, khususnya pada kerja sama ekonomi," ujar Menko Airlangga didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Dalam pertemuan itu juga dibahas berbagai perkembangan di kawasan dan global yang menjadi perhatian dan kepentingan bersama. Menko Airlangga juga menyampaikan beberapa perkembangan terkait Presidensi G20 dan keanggotan Indonesia pada Global Crisis Response Group (GCRG). "Kami berharap dukungan dan kerja sama Pemerintah Arab Saudi dalam mencapai kepentingan global bersama," tutur Menko Airlangga.

Mendengar paparan Menko Airlangga, Menteri Ekonomi dan Perencanaan Arab Saudi, Faisal Al-Ibrahim, mengatakan pertumbuhan ekonomi Arab Saudi yang didorong oleh minyak dan gas. Menteri Al-Ibrahim juga mengamati kondisi saat ini dimana perang di Ukraina menyebabkan volatilitas energi, metal, dan investasi. "Kami telah mengantisipasi dampak perang dengan meningkatkan kapasitas refinery," ujarnya.

Menteri Faisal Al-Ibrahim juga berharap G20 dapat menjaga situasi, terutama food security. Meskipun Arab Saudi tidak terlalu terdampak, namun mengkhawatirkan kondisi di negara-negara sekitar, terutama terkait kelangkaan fertilizer.

Kedua Menteri juga mendiskusikan perkembangan teknologi perminyakan di Arab Saudi seperti investasi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS). Selain itu juga dibicarakan mengenai blue hydrogen dan investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menteri Faisal Al-Ibrahim menyampaikan bahwa saat ini Arab Saudi juga sedang mengembangkan kota-kota dengan membangun berbagai infrastruktur. "Arab Saudi berminat untuk bekerja sama dalam penyediaan tenaga kerja terampil di bidang teknologi informasi dan bekerja sama dalam bidang kebudayaan yang sudah memiliki ikatan kuat dengan Indonesia," tuturnya. (dep7/fsr)

  • Bagikan