KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Menjalani kuartal kedua, serapan pelaksanaan kegiatan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Pemkot Baubau tahun 2022 masih terbilang minim. Masih banyak proyek yang belum dilelang, sehingga persentase serapan juga belum bergerak signifikan pada bulan kelima ini. Serapan masih berkisar pada angka 20 hingga 30 persen. Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, mengaku belum panik dan tak perlu melakukan evaluasi terhadap kinerja Organisasi Perangkah Daerah (OPD). Sebab, rendahnya serapan anggaran di awal tahun adalah sesuatu yang wajar.
"Belanja modal memang tidak bisa dikebut supaya lebih cepat. Karena ada mekanisme, perencanaan, juga tahapan review lagi. Memang sebelum tampil di server lelang, itu banyak yang harus dilakukan walaupun kita target Maret, tapi ada hal-hal teknis juga," jelasnya, Minggu (22/5).
Sejauh ini, Ia masih memaklumi keterlambatan proses lelang yang terjadi. Meski begitu Monianse tetap meminta OPD tidak bersantai. Karena waktu berjalan terus, tugas-tugas juga terus bertambah karena medio tahun, konsentrasi pemerintah akan terbagi dengan APBD Perubahan, lalu APBD induk 2023 di akhir tahun nanti. "Kita tetap berharap cepat dan tepat, jangan cepat lalu menyisahkan masalah," pungkasnya.
Untuk diketahui, tampilan di laman LPSE Kota Baubau yang bisa diakses publik, belum terlihat proyek-proyek bernilai miliaran rupiah yang membuka penawaran. Semuanya masih proyek kecil dan bersifat penunjukan langsung. Seperti pengadaan sofa kursi, pengadaan laptop dan sejenisnya. Sementara untuk konstruksi belum ditampilkan. "Kita sabar dululah, saya kira tidak lama lagi," tutup Monianse. (b/mel/lyn)