Wakil Presiden Ma’ruf Amin Disambut Gubernur Ali Mazi Saat Tiba Di Bandara Haluoleo Kendari

  • Bagikan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin tiba di Bandara Haluoleo Kendari sekira pukul 11.30 WITA. Orang nomor 2 RI tersebut disambut langsung Gubernur Sultra, Ali Mazi beserta jajaran. Setelah itu, Wapres bertolak menuju Kabupaten Konawe Utara.

Kehadiran Wapres RI, Ma'ruf Amin di Bumi Oheo (Konut) dalam rangka peletakan batu pertama kawasan industri Motui di Kecamatan Motui. Bupati Konut, Ruksamin mengajak seluruh masyarakat bekerja sama stakeholder untuk mengawal peletakan batu pertama kawasan industri.

"Apalagi perjuangan kawasan industri hadir di Konut merupakan cita-cita bersama yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi daerah dan masyarakat khususnya," ungkap Ruksamin.

Gubernur Sultra, Ali Mazi (kemeja putih) menyambut kedatangan Wapres Ma'ruf Amin di Bandara Haluoleo Kendari, Kamis, 19 Mei 2022. FOTO: IST/Kendaripos

Sebagai simbol negara, Wapres mendapat pengamanan sangat ketat selama berada di Bumi Anoa. Sekira 3.700 personel gabungan TNI, Polri, Basarnas, BNPB, Damkar, tenaga kesehatan, dan Satpol PP bersiaga mengamankan kunjungan Wapres di Kabupaten Konut.

Panglima Kodam (Pangdam) XIV Hasanuddin, Mayor Jenderal TNI Andi Muhammad mengatakan, pengamanan Wapres bukan hanya tanggungjawab TNI dan Polri, namun semua stakeholder masyarakat Sultra mesti bersinergi optimal. Sehingga rangkaian kegiatan Wapres Ma'ruf Amin berjalan lancar dan aman dari berbagai gangguan bentuk apapun.

"Semua harus terlibat dalam menjamin stabilitas keamanan kedatangan Wapres di Sultra. Khususnya rute perjalanan Wapres RI yakni dari Bandara Halu Oleo Konawe Selatan, Kota Kendari dan Konawe Utara," kata Pangdam Mayjen TNI Andi Muhammad.

Lanjut dia, proses pengamanan kedatangan Wapres Maruf Amin, dilaksanakan dengan perencanaan yang matang, cermat dan teliti. Muaranya agar saat pengamanan, berjalan dengan baik tanpa gangguan di lapangan. Termasuk mengendus berbagai kemungkinan yang terjadi saat pengamanan, seperti ancaman maupun hambatan akan direduksi maksimal.

"Pada prinsipnya, para personel TNI dan Polri yang bekerja dalam pengamanan, menjalankan tugas sesuai dengan standar operating procedure atau SOP yang telah ditetapkan," imbuhnya. (min/ali/b)

  • Bagikan