Pj Tiga Bupati di Sultra, Menanti Tanda Tangan Mendagri Tito Karnavian

  • Bagikan

KENDARIPOS.CI.ID -Lima hari lagi, masa jabatan tiga bupati berakhir. 22 Mei nanti, Achmad Lamani akan menyandang status mantan Bupati Muna Barat (Mubar). Begitu pula, Samahuddin menjadi mantan Bupati Buton Tengah (Buteng) dan Arusani akan disebut mantan Bupati Buton Selatan (Busel) pada 22 Mei. Ketiganya akan digantikan oleh penjabat (Pj) bupati. Sejauh ini, masih menanti tandatangan Mendagri, Tito Karnavian.

Pj.Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sultra, Asrun Lio, mengatakan Gubernur Sultra Ali Mazi sudah mengusulkan calon Pj.Bupati Mubar, Buteng dan Busel ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). "Sejauh ini masih berproses di sana," ujarnya kepada Kendari Pos, Senin (16/5), kemarin.

Doktor alumni The Australian National University (ANU) Canberra itu menjelaskan lebih dari satu nama calon Pj.Bupati yang diusulkan untuk setiap kabupaten. "Gubernur telah mengusulkan nama-nama tersebut dan sekarang tinggal menunggu hasil dari Kemendagri. Jadi belum ada satu nama pun yang dikeluarkan karena semua masih berproses," kata Asrun Lio.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra itu memastikan nama-nama yang keluar nantinya dari Kemendagri, tentu tidak akan lepas dari usulan Gubernur Sultra. Asrun Lio meminta semua pihak bersabar menunggu keputusan Mendagri. Asrun Lio juga meminta masyarakat jangan mudah percaya informasi yang belum tentu benar terkait nama-nama calon Pj.Bupati sebelum keputusan Mendagri keluar.

"Jangan asal meneruskan (share) informasi-informasi yang tidak jelas asal sumbernya. Karena itu akan memunculkan spekulasi yang tidak berdasar," tutur mantan Kepala Pusat Studi Eropa UHO itu.

Terpisah, Kepala Biro Pemerintahaan dan Otda Setda Provinsi Sultra, Muliadi mengungkapkan, proses administrasi usulan Pj.Bupati Mubar, Buteng dan Busel sudah tahap finalisasi di Kemendagri. "Kita masih berkoordinasi dengan Kemendagri. Usulan Pj.Bupati itu sudah tahap akhir. Artinya, tinggal menunggu tandatangan Mendagri," ujarnya kepada Kendari Pos.

PJ Sekda Sultra, Asrun Lio

Menurut Muliadi, Mendagri Tito Karnavian sedang menunaikan tugas di luar negeri. "Jadi harus ditunggu nanti pulang, setelah itu baru bisa tandatangani berkas usulan Pj.Bupati. Hasilnya nanti disampaikan kepad gubernur," jelasnya.

Ketua Komisi I DPRD Sultra, Bustam mengatakan, pengusulan Pj.Bupati merupakan hak prerogatif gubernur. Diusulkan ke Mendagri. Selanjutnya Mendagri menetapkan nama sebagai Pj.Bupati Mubar, Buteng dan Busel. "Jika kemudian hari, dari tiga nama tersebut tidak ada yang memenuhi syarat, maka selanjutnya dikembalikan lagi kepada gubernur untuk proses perbaikan," kata Bustam kepada Kendari Pos, Senin (16/5).

Bustam meminta publik tidak mudah percaya isu soal nama-nama yang beredar ke publik. Yang pasti, Pj.Bupati yang ditunjuk dikenal masyarakat dan jajaran pemerintahan. Karena substansi tugas Pj.Bupati mengisi kekosongan pemimpin pemerintahan dan melanjutkan kerja-kerja bupati sebelumnya.

"Berangkat dari intisari tugas sebagai Pj.Bupati, maka orang yang ditunjuk mesti benar-benar dikenal pemerintah dan masyarakat. Agar harmonisasi jalannya pemerintahan, bisa terbangun dengan kondusif," tandasnya.

Pakar politik Sultra, Prof. Eka Suaib mengatakan, Pj.Bupati yang ditunjuk Kemendagri mesti memiliki kemampuan maupun kapabilitas mumpuni dalam memimpin dan mengelola pemerintahan. "Tak kalah pentingnya, Pj.Bupati yang ditunjuk harus bersih dari keterkaitan segala kepentingan politik. Mengingat, tahun 2024 kita dihadapkan dengan Pemilu, Pileg, dan Pilkada serentak," kata akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo itu.

Sementara itu, pengamat politik Sultra lainnya, Dr. Najib Husain menilai, kinerja kepemimpinan kepala daerah di Mubar, Buteng dan Busel mesti perlu dioptimalkan, mengingat tiga daerah itu belum lama mekar dari kabupaten induk.
"Sehingga, proses pembangunan yang dilakukan tidak cukup hanya lima tahun. Tetapi, butuh waktu yang panjang untuk mengoptimalkan produktivitas pembangunan masing-masing daerah," kata Dr. Najib Husain kepada Kendari Pos, kemarin.

Doktor alumni Universitas Gajah Mada ini menjelaskan, Bupati Mubar Achmad Lamani, fokus pada pembangunan infrastruktur, pengembangan pertanian dan perikanan. Bupati Buteng Samahudin fokus membangun sektor pariwisata, dan Bupati Busel Arusani membangun aspek pertanian.

"Jadi, masih butuh kerja-kerja keras dan optimalisasi ke depan dalam mewujudkan apa yang menjadi harapan masyarakat ataupun menuntaskan masalah primer pada masing-masing daerah," jelas Dr.Najib Husain. (m4/kam/ali/b)

  • Bagikan