Di sektor pendidikan, akan digagas pendidikan yang terintegrasi dari PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat—Paket A, B, dan C) hingga universitas yang berpihak pada masyarakat tidak mampu. Sebanyak 36 cendekiawan dengan gelar professor telah bergabung sebagai tim pakar. Nantinya, para ahli akan diberdayakan dan akan mencurahkan pikirannya untuk membangun dunia pendidikan di Sultra.
Untuk kesehatan lanjutnya, dalam jangka panjang akan dibangun sarana kesehatan yang memadai. Sementara jangka pendek akan digelar sunatan massal, afirmasi bagi masyarakat yang tidak terjangkau BPJS, dan distribusi kacamatan plus bagi warga 50 tahun ke atas.
Ia turut memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang dapat mewujudkan warga KKSS yang berakhlak mulia, beriman dan bertakwa (Sultra religius). BPW BPW akan hadir dengan program-program keagamaan. Hal tersebut dimaksudkan agar seluruh aktifitas kemasyarakatan termasuk pembangunan semuanya berbasis religi. Beberapa program yang insya Allah yang saat ini sudah berjalan ialah KKSS Peduli melalui pembentukan lembaga amil zakat, rumah singgah, layanan kedukaan, dan pembinaan keagamaan.
"Semua ini merupakan bagian dari mimpi dan angan-angan bahwa KKSS dapat berdiri di atas kaki sendiri. Namun, akan menjadi kenyatan setelah perencanaan telah berjalan. KKSS nantinya tidak hanya berhenti di kegiatan paguyuban semata, tapi menjadi pemacu ekonomi dan salah satu pilar pembangunan di setiap daerah. Pada kesempatan ini saya ingin mengajak saudagar bugis untuk berpartisipasi untuk menjadi pilar pembangunan ekonomi di setiap wilayah dengan semangat kolaborasi. Saya akan memulai mimpi itu dari Sultra. semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan kelancaran,," pungkasnya. (ryl)