-Pendidikan Berkualitas Stimulus Kemajuan Daerah
-Sinergi Menjaga Kualitas Pendidikan di Tengah Pandemi
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Gubernur Sultra, Ali Mazi sangat konsen meningkatkan kualitas pendidikan di Bumi Anoa. Lewat instansi teknis, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra, dicanangkan beragam program yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan tersebut. Penyediaan dan perbaikan sarana pendidikan, penyediaan tenaga pendidik profesional hingga program Cerdas Sultra-ku, merupakan segelintir bukti yang menguatkan komitmen tersebut.
Keinginan orang nomor 1 di Sultra itu juga diikuti para kepala daerah di bawahnya. Termasuk juga perguruan tinggi yang ada di Bumi Anoa. Semua sinergi dan punya komitmen sama menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan. Semua elemen menyadari, kemajuan suatu daerah, salah satunya ditopang sumber daya manusia (SDM) berkualitas. Untuk mendapatkan SDM berkualitas, harus melalui pendidikan yang berkualitas pula.
"Kualitas pendidikan menjadi stimulus dan instrumen penting dalam mendukung kemajuan daerah. Dari pendidikan yang baik, lahir SDM berkualitas," ungkap Ali Mazi dalam suatu kesempatan. Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2022 menjadi momentum menguatkan komitmen dan sinergi meningkatkan kualitas pendidikan di Sultra. Hal itu diungkapkan Kadis Dikbud Sultra, Asrun Lio saat memimpin upacara peringatan Hardiknas di Pelataran Kantor Dikbud Sultra, Jumat (13/5).
"Pendidikan adalah salah satu modal untuk kemajuan suatu daerah. Melalui pendidikan, kita menempuh jalan panjang untuk membangun identitas, karakter, dan martabat bangsa menyambut masa depan yang lebih maju," kata Asrun Lio. Melihat pentingnya pendidikan, maka Pandemi Covid tidak boleh menjadi hambatan dalam memberikan ilmu kepada peserta didik. Butuh inovasi pembelajaran supaya proses pendidikan tetap maksimal.
“Dulu kita tak pernah membayangkan, proses belajar mengajar dilakukan melalui daring. Namun, karena pandemi, kita bisa melewati dan melakukan dengan sangat baik. Dunia pendidikan kita telah melakukan reformasi luar biasa di era pandemi ini,” jelasnya. Dia menambahkan, saat ini situasi pandemi terus terkendali pada level yang rendah. Tapi meski pandemi telah melandai, namun transformasi di dunia pendidikan melalui inovasi tenaga pendidik harus terus diakselerasi.
“Saya berharap, dunia pendidikan kita semakin maju. Karena dengan majunya pendidikan, membuat peserta didik semakin bisa bertarung di kancah nasional hingga internasional," harap Pj Sekda Sultra tersebut.
Momentum Bangkitkan Inovasi Pendidikan
Rektor UHO, Prof Muh Zamrun menegaskan, peringatan Hardiknas menjadi momentum membangkitkan semangat inovasi pendidikan. Menurutnya, meski kasus Covid terus melandai, tidak boleh menyurutkan semangat berkarya. Malah, harus menjadi peluang bagi sivitas akademika UHO untuk meningkatkan kreativitas.
"Tantangan menjadikan kita lebih kreatif. Fakta bahwa perayaan Hardiknas digelar secara langsung, menjadi bukti kalau kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan. Lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuk mencoba. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan," ungkap Prof Zamrun.
Mantan Dekan F-MIPA UHO ini menjelaskan, saat pandemi dua tahun belakangan, banyak transformasi dalam dunia pendidikan. Khususnya dalam memanfaatkan teknologi. "Sekarang, meski pandemi sudah terkendali, namun inovasi dalam mendorong kemajuan pendidikan, khususnya di lingkup universitas, harus terus di dorong," jelasnya.
Dalam momentum istimewa ini, Prof Zamrun mengajak seluruh insan pendidikan Indonesia, khususnya sivitas akademika UHO dan para tenaga pendidik yang ada di wilayah Sulawesi Tenggara, supaya sinergi wujudkan pendidikan berkualitas. Sebab, itu menjadi stimulus kemajuan daerah dan Indonesia. "Pendidikan berkualitas untuk Indonesia maju. Sehingga, bisa membawa kesejahteraan bagi bangsa dan negara,” harapnya.
Semangat Merdeka Belajar
Wali Kota Kendari, H. Sulkarnain Kadir saat memimpin upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional di SMPN 20 Kendari (13/2) mengaku, sudah dua tahun lebih dunia pendidikan menghadapi tantangan cukup berat. Ujian pandemi Covid-19 menyebabkan proses belajar mengajar dilangsungkan secara daring.
Kondisi tersebut, lanjut dia, berdampak terhadap kondisi psikologis anak dan perekonomian keluarga. Meski begitu, berkat kerja sama, kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat, pemerintah mampu mengendalikan wabah yang menyerang sistem pernapasan itu.
"Hari ini menjadi bukti bahwa, kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan. Lebih berani dari rasa ragu, dan tidak takut untuk mencoba. Kita tidak hanya mampu melewati (cobaan pandemi Covid-19), tapi kita berdiri digaris terdepan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan bersama," kata Sulkarnain Kadir.
Ditengah cobaan yang menimpa bangsa ini khususnya pada dunia pendidikan, lanjut Sulkarnain, maka dilahirkan Program Merdeka Belajar yang pada awalnya hanya untuk membantu para guru dan murid dimasa pandemi covid 19, kini telah terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran.
"Kini kurikulum Merdeka Belajar sudah diterapkan di 141 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Itu berarti, ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menenangkan dan memerdekakan," terangnya.
Politis Partai Keadilan Sejahtera mencontohkan, saat ini generasi penerus bangsa tidak perlu khawatir dengan tes kelulusan. Sebab, asesmen nasional dalam merdeka belajar tidak bertujuan untuk menghukum guru atau murid, tetapi hanya sebagai bahan refleksi agar guru dan murid terus terdorong untuk belajar. Kemudian kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman.
Lanjut dia, semua yang telah tercapai merupakan buah kegigihan dari seluruh pihak untuk melahirkan terobosan. Dampaknya, sekarang tidak ada lagi batasan ruang berekspresi untuk terus menggerakkan kemajuan pendidikan. "Maka tidak ada alasan untuk berhenti bergerak, meski hanya sejenak. Ke depan masih ada rintangan jauh lebih berat. Dan kita akan terus memimpin komando, memimpin pemulihan bersama bergerak untuk merdeka belajar," pungkasnya. (b/rah/ags)
Pendidikan Berkualitas Stimulus Kemajuan Daerah//