KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Utara, mematangkan persiapan menerima kunjungan Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin. Kehadiran orang nomor 2 Indonesia itu, dalam rangka peletakan batu pertama pembangunan kawasan industri di Kecamatan Motui.
Bupati Konut, Ruksamin telah mendelegasikan kepada Sekretaris Daerah (Sekda), HM Kasim Pagala untuk mematangkan segala persiapan, menyambut kunjungan mantan Ketua MUI Pusat di Bumi Oheo.
"Kami sudah menggelar zoom meeting dengan staf Istana Kepresidenan. Berdasarkan random acara, kunjungan Wapres diagendakan 19 Mei. Wapres bertolak dari Jakarta pukul 06.00 WIB. Diperkirakan tiba di Kendari pukul 10.00 WITA. Di Bandara Haluoleo, Wapres akan diterima langsung Gubernur Sultra bersama Bupati Konut, Ruksamin didampingi Forkopimda Sultra," beber Kasim Pagala kepada Kendari Pos, kemarin (13/5).
Dari Bandara Haluoleo, Wapres akan beristirahat di Claro Hotel Kendari bersama rombongan. Rencana, usai salat zuhur, Wapres akan bertolak menuju Konawe Utara. Bila cuaca mendukung, Wapres akan menggunakan helikopter menuju Konut. "Kalau cuaca bagus menurut Danlanud, Wapres akan naik Heli Puma," jelasnya.
Saat ini, Pemkab Konut bersama Polda Sultra, POM, Lanal dan lainnya, telah meninjau rencana tempat pendaratan helikopter yang akan ditumpangi Wapres, Ma'ruf Amin. Tiga lokasi pendaratan alternatif telah dipilih dengan berbagai pertimbangan matang: Lapangan Desa Wawoluri, lapangan kantor Kecamatan Motui di Desa Motui dan lapangan sepakbola Kecamatan Sawa.
"Nanti akan disesuaikan dengan keadaan," ujar Mantan Kepala DPPKB Konut itu. Kasim Pagala menambahkan, bila tidak memungkinkan naik helikopter menuju Konut, alternatif lain Wapres menggunakan jalur darat. "Karena kondisi jalan poros Trans Sulawesi belum memadai, dimungkinkan lewat jalur VDNI dan OSS. Jarak tempuh dari Claro ke lokasi diperkirakan 1 jam lebih. Tentu saja, jalur yang dilalui sudah disterilkan dua hari sebelum kunjungan," terangnya.
Lebih jauh Kasim Pagala menjelaskan, lokasi pencanangan kawasan industri Motui seluas 4.766 hektar. "Pembangunan kawasan industri smelter merupakan upaya pemerintah daerah, meningkatkan perekonomian daerah. Pekerja dan profesional diutamakan warga Konut," imbuhnya. (min/b)