-Pelayanan Publik Lebih Mudah
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Di bawah kendali Sulkarnain Kadir, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari terus mendigitalisasi layanan publik. Jangan heran, sistem layanan manual di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) secara bertahap mulai dialihkan. Terbaru, Pemkot mengenalkan Kendari Metaverse.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan sistem kerja dan layanan pemerintah harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Makanya, teknologi metaverse harus dikembangkan. Namun tidak meninggalkan jati dirinya sebagai entitas budaya yang ada dan tumbuh di masyarakat.
"Mungkin hal ini masih tabu bagi sebagian orang, tapi kita berharap Kendari siap menyambut kemajuan di masa yang akan datang. Di ulang tahun ke 191 ini kita mencoba untuk menjadi salah satu daerah yang pertama kali memanfaatkan teknologi metaverse," ujarnya kemarin.
Orang nomor satu di kota lulo ini menyebut teknologi metaverse akan membawa dampak baik bagi masyarakat. Dengan aplikasi ini, layanan akan semakin dimudahkan. Selain itu, masyarakat bisa melihat langsung objek wisata di Kendari dengan teknologi ini termasuk wajah kota.
"Jadi, orang bisa langsung mengecek terlebih dahulu melalui Kendari Metaverse seperti apa Kendari, kemudian mereka datang dengan suasana tidak asing lagi bagi mereka," ungkapnya.
Mall Pelayanan Publik (MPP) lanjutnya, juga akan dimasukan ke metaverse sebagai salah satu fitur. Sehingga bisa mendapatkan layanan langsung melalui teknologi ini, seperti layanan kependudukan dan pembayaran pajak. Dalam waktu dekat ini teknologi tersebut akan diuji coba.
"Kemarin, kami sudah diskusikan. Mudah-mudahan 17 Agustus nanti sudah ada beberapa fitur yang dihadirkan. Diantaranya, Anjungan Teluk Kendari, Kebun Raya, MPP, Masjid Al-Alam dan Jembatan Teluk Kendari," tuturnya.
Agar masyarakat tidak asing dengan Teknologi Kendari Metaverse, Sulkarnain mengajak masyarakat untuk datang menyaksikan dan mencoba langsung teknologi masa depan ini di Kendari Expo."Kami sudah siapkan wadahnya, ada stand khusus yang disiapkan bagi masyarakat yang ingin mencoba teknologi ini. Tidak dipungut biaya alias gratis," pungkasnya. (b/m1/ags)
