KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kini sudah mulai tersalurkan, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) Kendari, mengkonfirmasi penyaluran tahapan pertama untuk seluruh sekolah telah usai, mulai dari tingkat TK, SD, dan SMP sejak awal Maret lalu. Sekretaris Dikmudora Kendari, Hasyim, mengatakan, tahun ini, anggaran dana BOS terbilang cukup besar yaitu Rp 47 miliar, dimana ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya sekira Rp 41 miliar saja. Dana BOS ini diperuntukan bagi seluruh sekolah, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekolah baik dari segi fasilitas dan sebagainya. "Dana BOS setiap tahunnya memang selalu berbeda, kadang naik atau turun. Dimana itu disesuaikan dengan jumlah siswa. Karena semakin banyak peserta didik maka dana BOS yang diterima akan semakin meningkat," ungkapnya, kemarin (11/5).
Dijelaskan bahwa penyaluran dana BOS dilakukan melalui tiga tahapan, dimana setiap tahap penyaluran akan berbeda besaran yang diterima. "Untuk tahap pertama disalurkan sebesar 30 persen dari total anggaran, tahap kedua 40 persen, dan tahapan ketiga sebesar 30 persen," bebernya. Lanjut Hasyim, tahap penyaluran pertama sudah mulai pada bulan Februari dan tuntas di Maret lalu. Sementara untuk tahap kedua baru mulai disalurkan pada Juni. "Sementara tahap akhir atau tahap ketiga baru bisa disalurlan pada bulan September atau Oktober, " ujarnya.
Sementara itu, Tim Penyaluran dana BOS Dikmudora Kendari, Yuharis, mengungkapkam, penyaluran dana BOS tahun ini langsung dari pemerintah pusat bukan lagi dari daerah seperti yang terjadi sebelumnya. "Sudah beberapa tahun terakhir mekanisme seperti itu dilakukan, dan itu terbilang sangat baik. Artinya ini lebih mempercepat penyaluran, karena lansung masuk ke rekening sekolah, tanpa harus menunggu lama lagi," jelasnya.
Dia menambahkan, tahun ini, aplikasi pengurusan dana BOS pun sudah menggunakan satu pintu, dimana seluruh satuan pendidikan hanya menggunakan satu aplikasi saja. "Saat ini seluruh tahap penyaluran sudah menggunakan aplikasi RKAS untuk mengurus dana BOS. Dimana aplikasi ini, terkoneksi langsung dengan data Dapodik dari Kemendikbudristek. Sehingga jika ada kesalahan data dari sekolah itu bisa langsung ditau, karena terkonek dengan data dapodik," terangnya.
Menurutnya, mekanisme seperti ini tentu tidak sama dengan aplikasi SiBOS yang tahun-tahun sebelumnya digunakan sekolah-sekokah negeri. "Dimana sistem sebelumnya belum terkoneksi dengan data dapodik, sehingga tim data pengurus dana BOS harus memeriksa dulu, apakah data sekolah sudah benar dengan data yang ada di Dapodik. Sementara saat ini sudah langsung terkoneksi dengan data Dapodik, jadi kami pikir ini lebih baik," tambahnya.
Di tempat terpisah, Kepala SMPN 1 Kendari, Abdul Hamid, menyebut dana BOS tahap pertama di sekolah yang dipimpinnya sudah masuk di rekening sekolah. "Penyaluran tahap pertama sana BOS di SMPN 1 Kendari sudah masuk. Tentunya dana ini akan kiya pergunakan sebaik mungkin, untuk keperluan penunjang pendidikan, mulai dari fasilitas sarana dan prasarana serta berbagai hal lai